News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Parlemen

Perpustakaan Wahana Belajar Sepanjang Hayat

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih meninjau perpustakaan usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI di ruang pertemuan Pendopo Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menegaskan, perpustakaan merupakan wahana belajar sepanjang hayat. Menurutnya, kehadiran perpustakaan bisa mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan mandiri.

“Maksud kunjungan kerja ini adalah menyamakan persepsi dengan para pemangku kepentingan bidang perpustakaan, bahwa perpustakaan merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa,” papar Fikri saat memberikan sambutan dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI di ruang pertemuan Pendopo Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.

Kunjungan Komisi X DPR RI ini disambut hangat oleh Bupati Kudus, Muhammad Tamzil dan juga Wakil Bupati Kudus, Hartopo. Hadir pula Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Sri Sumekar. Menurut Fikri, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, dengan tujuan meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui upaya menumbuhkembangkan budaya gemar membaca. 

Politisi Fraksi PKS ini juga menekankan bahwa pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Menurutnya, dalam upaya memajukan kebudayaan nasional sekaligus dalam upaya meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perpustakaan juga menjadi wahana pelestarian kekayaan budaya dan wajib menumbuhkembanhkan budaya gemar membaca. 

“Salah satunya dengan mengembangkan dan mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berupa karya tulis, karya cetak, dan karya rekam," ujar Fikri sembari menjelaskan, setelah lahirnya UU Perpustakaan sejak 2007, seharusnya program pengembangan deposit bahan pustaka meningkat, serta melalui program pengembangan perpustakaan desa mampu meningkatkan budaya membaca masyarakat. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini