News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang di Sentani

Bayi Lima Bulan Selamat dari Banjir Bandang yang Menerjang Sentani Papua

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi berusia 5 bulan yang berhasil diselamatkan anggota TNI dari Yonif RK 751/VJS saat terjadi banjir bandang di Kota Sentani, Minggu (16/3/2019). Bayi tersebut sebelumnya enma jam terjebak di kolong rumah.

"Karena tengah malam musibah ini, jadi ada yang dalam kondisi tidur, belum siap sama sekali, mereka hanya keluar membawa baju yang di badan," ujar Mathius kepada BBC News Indonesia.

Lebih jauh, Mathius menerangkan bahwa kebutuhan air juga terkendala karena sumber air berasal dari Gunung Cyclop, sehingga dibutuhkan tangki air bersih untuk kebutuhan warga dan keperluan rumah sakit yang menampung korban luka-luka.

Kepala Humas Polda Papua Ahmad Musthofa Kamal mengatakan tiga lokasi yang terdampak parah akibat terjangan banjir bandang ini adalah di sekitar bandara, perumahan Bintang Timur dan sekitar lapangan udara.

Sebagian besar wilayah yang terdampak hingga kini masih tertutup lumpur material banjir. Diperkirakan masih banyak korban yang terperangkap materi lumpur.

"Air masih mengalir cukup deras tapi perlu diwaspadai. Kita masih melakukan pencarian," kata dia.

Proses evakuasi masih berlangsung

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan dari 50 orang meninggal dunia, 38 jenasah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, 7 jenasah di RS Marthin Indey, dan 5 jenasah di RS Yowari.

Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan satu jenasah masih dalam proses identifikasi.Sementara 59 orang luka-luka yang dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.

Namun, Sutopo menuturkan data korban ini masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan.

"Karena proses evakuasi masih berlangsung dan belum semua daerah yang terdampak di sembilan jelurahan bisa dijangkau tim SAR gabungan," ujar Sutopo, Minggu (17/03).

Material lumpur dan kayu akibat banjir membuat akses jalan tertutup, membuat evakuasi korban sulit dilakukan.

"Fokus utama saat ini adalah proses evakuasi, penyelamatan korban mengingat luasnya wilayah terdampak banjir bandang," tegas Sutopo.

Adapun kerusakan meliputi 9 rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, 1 mobil rusak atau hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular mengalami kerusakan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini