News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politisi Senayan Ditangkap KPK

Ruang Kerja Mendag Digeledah KPK, Empat Petugas Kemanan Berjaga di Lobi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat petugas keamanan berseragam tampak berjaga di lobi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Jakarta Pusat ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di lantai 5 pada Senin (29/4/2019) sekira pukul 15.10 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat petugas keamanan berseragam tampak berjaga di lobi gedung kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Jakarta Pusat ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di lantai 5 pada Senin (29/4/2019) sekira pukul 15.10 WIB.

Sedangkan dua petugas keamanan berseragam lainnya berjaga di luar lobi gedung tersebut.

Sejumlah wartawan juga tampak berkumpul di depan pintu masuk gedung tersebut karena tidak diperbolehkan ke masuk ke ruang kerja Menteri oleh petugas keamanan.

Sejumlah pegawai Kemendag yang terlihat hilir mudik di lobi tersebut masih tampak beraktivitas seperti biasanya.

Berdasarkan info yang dihimpun Tribunnews.com, diketahui penggeledahan ruang Enggartiasto sudah selesai dan pindah ke lantai 7.

"Ruangannya (Menteri) di lantai, tapi sudah selesai. Pindah ke lantai tujuh," kata sumber Tribunnews.com di lokasi.

Meski begitu, sumber tersebut enggan memberi tahu ruang apa yang berada di lantai tujuh tersebut.

Sumber tersebut juga enggan berbicara lebih banyak mengenai waktu kedatangan dan jumlah penyidik KPK yang tengah menggeledah tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Senin (29/4/2019) ini terkait kasus suap anggota Komisi VI DPR dari Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Enggar mengaku telah mengetahui ruang kerjanya di geledah oleh tim lembaga antirasuah itu. Namun, saat kejadian dirinya tidak berada di lokasi.

"Saya tahu, saya lagi enggak ada (di ruang kerja)," ucap Enggar saat ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Politikus Partai NasDem itu pun mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi terkait barang atau dokumen apa saja yang dibawa penyidik KPK dari ruang kerjanya.

"Belum," ucap Enggar dengan singkat.

Baca: Viral Video Siap Presiden, Politikus NasDem Ungkap Isi Pertemuan Elite TKN Dengan Jokowi

Ia pun menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah memberikan uang kepada Bowo Sidik untuk kegiatan politik maupun terkait perizinan.

"Apa urusannya saya ngasih duit. Saya yakin betul enggak ada (tidak memberikan uang), dia dari Golkar (partai Bowo), saya dari NasDem," katanya.

Misalkan pemberian uang ke Bowo tersebut terkait izin, kata Enggar, maka seharusnya Ia yang menerima uang, bukan justru memberikan uang.

"Yang memberikan izin saya kan, apa urusannya dia? Kenapa saya harus mengasih uang kepada orang lain, saya yang memberikan izin, kecuali dia yang memberikan izin," tutur Enggar.

Diketahui, penggeledahan ruangan Enggartiasto terkait kasus suap anggota Komisi VI DPR dari Golkar, Bowo Sidik Pangarso. Ia tersangkut kasus suap kerja sama pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik dan PT Humpuss Transportasi Kimia.

"Sebagai bagian dari proses Penyidikan perkara TPK dugaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dengan tersangka BSP, Anggota DPR-RI, KPK melakukan kegiatan penggeledahan di Kantor Kementerian Perdagangan di ruang Menteri Perdagangan RI sejak pagi ini," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Bowo Sidik Pangarso mengaku dapat uang berjumlah Rp 2 miliar dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Uang Rp 2 miliar dalam bentuk pecahan Dolar Singapura itu dibicarakan Bowo saat dirinya diperiksa penyidik KPK pada Selasa (9/4) lalu.

Pengacara Bowo, Saut Edward Rajagukguk mengatakan, dirinya belum mengetahui ihwal pengakuan kliennya. Namun memang, Bowo pernah menyampaikan ke Saut jika dia menerima uang dari salah seorang menteri.

"Saya belum tahu mas kalau klien kami (Bowo Sidik) apakah dapat uang Rp 2 miliar dari Mendag Enggartiasto. Pak Bowo hanya bilang dari salah seorang menteri, tapi dia tidak pernah menyebutkan nama," kata Saut saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini