Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Tanpa kolaborasi, Indonesia tak akan maju," begitulah kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir di kantornya, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
Hal tersebut diucapkan M. Nasir, saat menjelaskan mengenai rencana jangka panjang riset nasional.
Menurutnya, riset nasional harus berdampak positif bagi perekonomian negara.
Oleh sebab itu, hilirisasi dan komersialisasi riset ke ranah industri harus dilakukan.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, menurut M. Nasir Indonesia harus berkolaborasi dengan negara-negara lain, khususnya negara maju seperti Inggris.
"Ternyata paten di Indonesia, tertinggi di Asia Tenggara, yaitu 2.842 di tahun 2018. Ini ngga bermanfaat juga kalau hanya paten, harus kita hilirisasi dan komersialisasi menjadi industri untuk berdampak positif ke ekonomi. Nah oleh karena itu, saya mohon ijin kepada bapak duta besar (Inggris), riset ini tidak hanya berhenti di sini saja. Kalau bisa kita lanjutkan sampai tiga tahun hingga empat tahun ke depan," jelas M. Nasir.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Inggris dan Indonesia telah melakukan kerja sama di beberapa bidang, satu di antaranya di bidang penanganan penyakit menular.
Selain itu kolaborasi Indonesia dengan Inggris juga terjadi di bidang start-up.