Ketua RW setempat M Sobari mengatakan Pak Jenggot selama ini bekerja sebagai tukang parkir.
Ia beroperasi di simpang jalan berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya yang dihuni bersama istri dan 4 anaknya.
"Nggak menyangka saya. Dari keseharian dia orangnya baik, tidak menonjolkan itikad jelek, nggak ada," tambahnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopemnas), Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Pak Jenggot punya kemampuan merakit bom berdaya ledak besar.
Selain itu Pak Jenggot telah melakukan beragam ekperimen, termasuk memiliki laboratorium untuk membuat bom.
Menurut Dedi Prasetyo ada enam bom yang akan diledakkan pada 22 Mei untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada dunia internasional.
Baca: Kini Bernama Nabila, Megan Lovelady Bersyukur Diizinkan Pimpinannya Salat di Waktu Kerja (Selesai)
Enam bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
Selain Pak Jenggot, Densus 88 juga menangkap terduga teroris lainnya bernama Jundi di Jepara, Jawa Tengah, pada Selasa (14/5/2019).
Jundi membuat sebuah video soal rencana aksi terornya di Jakarta pada 22 Mei 2019.
Dalam video tersebut Jundi alias Bondan mengungkapkan akan menyerang kerumunan massa di sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia menilai momentum tersebut tepat untuk melakukan serangan. (tribunbogor)