Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Humas RSUD Tarakan Jakarta Pusat dr. Reggy S menjelaskan hingga Rabu (22/5/2019) sekira pukul 16.00 WIB korban luka-luka akibat demonstrasi pada 21 dan 22 Mei 2019 di Tanah Abang, Petamburan, dan sekitarnya tersisa tiga belas orang.
Reggy mengatakan ketigabelas orang tersebut kini tengah dirawat intensif setelah menjalani operasi di beberapa bagian tubuhnya.
Baca: Keluarga Korban Belum Bisa Bawa Pulang Jenazah Diduga Korban Kerusuhan di Petamburan
"Sampai saat ini yang sempat dirawat 141 orang. Yang masih di sini semua sudah dilakukan operasi dan perawatan sebanyak 13 orang lainnya. Sedangkan yang lain sudah pulang. Kebanyakanya luka memar, patah tulang, gas air mata," kata Reggy di RSUD Tarakan pada Rabu (22/5/2019).
Ia mengatakan pihak rumah sakit juga telah menangani sebagian kecil korban yang dirawat karena terkena peluru karet.
"Peluru karet yang saya lihat kecil. Saya tidak melihat ada yang besar. Sebagian lainnya datang juga ada yang bawa peluru yang sudah dikeluarkan. Ada juga yang bawa pulang pelurunya," kata Reggy.
Ia tidak bisa memastikan apakah seluruh korban yang dibawa ke Rumah Sakit tersebut merupakan demonstran atau warga biasa.
"Kita tidak terlalu mendata tapi kita menganggap semuanya korban demo. Semua korban meninggal sudah dibawa pulang oleh keluarganya," kata Reggy.
Ia mengatakan korban pertama yang dibawa ke RSUD tersebut sejumlah tiga orang yang datang pada Selasa (21/5/2019) sekira pukul 19.30 WIB.
Baca: Ikut Aksi 22 Mei, Siswa SMK Menangis Kena Gas Air Mata Polisi, Minta Tolong Panggil-panggil Mamanya
Namun intensitas kedatangan korban tertinggi berada pada Rabu (22/5/2019) sekira pukul 04.30 WIB sampai 09.00 WIB.
"Korban datang pertama kali tiga orang setengah delapan malam. Sekitar jam 10 sudah pulang. Yang banyak tadi setengah 5 sampai jam 9. Jumlah tim dokter yang dikerahkan banyak. Tim medis lebih dari 50," kata Reggy.
Terkena Gas Air Mata
Sebelumnya, korban kericuhan aksi 22 Mei terus bertambah.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan serta mata, akibat terkena gas air mata.