Beberapa dari korban yang tertembak peluru karet justru membawa peluru karet itu pulang ke rumah.
Terlebih, ada di antara mereka yang mengeluarkan sendiri peluru yang menembus badannya tersebut.
"Ya ada yang mereka bawa pulang. Ada beberapa. Saya bilang mereka justru keluarkan sendiri," ungkapnya.
Kendati demikian, sebagian besar korban bentrokan aksi 22 Mei merupakan pasien yang terkena gas air mata.
Keluhannya sesak nafas dan perih di mata.
Sebagian besar korban yang masuk pada Rabu (22/5/2019) dini hari sudah dapat dipulangkan.
Sebanyak 50 korban dari total 147 orang yang masuk ke RSUD Tarakan memerlukan tindakan operasi bedah.
"Banyak operasi bedah. Ada yang fraktur juga. Macam-macam bedahnya," kata Reggy.
Polda Metro Jaya menangkap 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei dini hari.
Para tersangka melakukan pelaku kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Penangkapan yang terjadi Bawaslu dilakukan karena para perusuh mencoba untuk melawan petugas.
"Kemudian di Bawaslu, itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," tutur Kombes Pol Argo Yuwono.
Aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.