News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Remaja 17 Tahun Meninggal, Keluarga Sempat Melarang Saat Rizky Bilang Ingin Jihad di Petamburan

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Beberapa dari korban yang tertembak peluru karet justru membawa peluru karet itu pulang ke rumah.

Terlebih, ada di antara mereka yang mengeluarkan sendiri peluru yang menembus badannya tersebut.

"Ya ada yang mereka bawa pulang. Ada beberapa. Saya bilang mereka justru keluarkan sendiri," ungkapnya.

Kendati demikian, sebagian besar korban bentrokan aksi 22 Mei merupakan pasien yang terkena gas air mata.

Massa perusuh melakukan pembakaran saat bentrokan dengan polisi di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Keluhannya sesak nafas dan perih di mata.

Sebagian besar korban yang masuk pada Rabu (22/5/2019) dini hari sudah dapat dipulangkan.

Sebanyak 50 korban dari total 147 orang yang masuk ke RSUD Tarakan memerlukan tindakan operasi bedah.

"Banyak operasi bedah. Ada yang fraktur juga. Macam-macam bedahnya," kata Reggy.

Polda Metro Jaya menangkap 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei dini hari.

Para tersangka melakukan pelaku kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.

"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Penangkapan yang terjadi Bawaslu dilakukan karena para perusuh mencoba untuk melawan petugas.

"Kemudian di Bawaslu, itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," tutur Kombes Pol Argo Yuwono.

Aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini