News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inilah Sosok Bahlil, Ketua Umum Hipmi yang Disebut Jokowi Cocok Jadi Menteri

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Bahlil Lahadalia sedang memberikan sambutan di acara Syukuran Kemenangan Pilpres 2019 bertajuk Panggung Gemb1ra di The Pallas, Jakarta, Minggu (21/04/2019). Acara tersebut merupakan syukuran hasil kemenangan yang telah mendeklarasikan menjadi pasangan Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Maruf Amin pada pemilihan presiden 2019 berdasarkan hasil perhitungan cepat (Quick Count) oleh 12 lembaga survei. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH

Dukungannya merupakan dukungan pribadi, tanpa membawa nama HIPMI.

Terkait dengan sejumlah pengusaha yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, Bahlil melihat itu lantaran banyak koleganya yang memandang pemerintahan Jokowi benar-benar membangun Indonesia.

"Kita tahu pertumbuhan ekonomi kita itu kan hanya bertumpu pada Pulau Jawa ya dulunya. Sekarang dengan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi itu sudah menyebar di seluruh wilayah," kata dia.

Infrastruktur yang dibangun pemerintah pada akhirnya menguntungkan pengusaha juga. Dari pengusaha besar sampai ke pengusaha kecil. Dunia usaha semakin maju karena mudahnya akses ke berbagai tempat.

"Bohong kalau ada pengusaha yang menyatakan bahwa membangun usaha besar tanpa infrastruktur," ujar Bahlil.

Siapa Bahlil?

Pria asal Fakfak Papua ini, pernah menjalani berbagai profesi untuk bertahan hidup sebelum menjadi sukses seperti sekarang.

Mulai dari tukang kue semasa kecil, seorang kondektur, hinga menjadi sopir angkot pun dia jalani.

Dengan kerja keras yang dijalani semasa hidupnya, pria kelahiran 1976 ini kemudian bisa sukses hingga menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Sebuah jabatan yang selama ini dianggap jadi ‘perkumpulan’ anak-anak pengusaha dan pejabat.

Bahlil dilahirkan dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci.

Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.

Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur. Lalu menjadi sopir angkot secara part time saat SMEA.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini