Sementara, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan dia tidak melihat kasus ini terkait dengan pertentangan antar satuan.
"Saya lihat ini kelompok sakit hati, yang tidak suka Jokowi, dan menyasar orang-orang dekatnya Pak Jokowi," katanya.
Belum terungkap motifnya
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan motif rencana pembunuhan empat orang pejabat itu belum terungkap meski keenam tersangka tengah diperiksa.
"(Dari) enam pelaku itu, satu (adalah) koordinator lapangan, yang lima kaki tangan dan operator lapangan. Nanti kalau mengarah ke aktor intelektual baru akan terungkap semuanya," kata Dedi.
Ia mengatakan kelompok yang diduga akan mengeksekusi pejabat itu adalah kelompok tersendiri dan belum terlihat afiliasinya ke kelompok lain seperti misalnya, Gerakan Reformis Islam (Garis), yang berafiliasi dengan ISIS.
Dedi menyebut sebelum menangkap enam orang itu, polisi telah menangkap empat orang lainnya pada tanggal 18 hingga 19 Mei yang diduga akan mencari "martir" pada demo tanggal 21 dan 22 Mei.
Polisi, kata Dedi, akan memeriksa keterkaitan kelompok-kelompok itu dengan lebih dari 400 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan.
Berita Populer
Berita Terkini
-
Pameran Foto dan Infografis Jelang Dua Dekade National Geographic Indonesia
-
Soal Peluang Mendag Lainnya Ikut Diperiksa Imbas Kebijakan Impor Gula, Ini Jawaban Kejagung
-
Minat Indonesia Gabung BRICS Jadi Langkah Strategis Pertama Politik Luar Negeri Prabowo
-
Gugatan Praperadilan Karna Suswandi Kembali Ditolak, KPK Lanjutkan Penyidikan
-
Ibas Yudhoyono: Perempuan Berperan dalam Ekonomi Kreatif dan Pendorong Perubahan