Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arus kendaraan di Tol Cikampek hingga Tol Cipali sudah terpantau ramai lancar meski belum mencapai puncak arus mudik.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, arus kendaraan di Tol Cikampek arah arah Jawa Barat hingga Jawa Tengah cukup ramia.
Antrian kendaraan sempat terjadi di gerbang Tol Cikarang Utama.
Baca: Cerita Personel Brimob Asrama Petamburan saat Kerusuhan 22 Mei : Amunisi Gas Air Mata Hampir Habis
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri, mengatakan saat ini pergerakan masih belum signifikan.
Ramainya kendaraan di jalur Tol Cikampek terjadi karena kendaraan angkutan barang masih diperbolehkan melewati jalan tol.
Pembatasan baru akan diberlakukan, Kamis (30/5/2019).
"Sudah mulai ada pergerakan tetapi belum pergerakan yang signifikan tetapi memang terlihat padat dijalanan. Karena hari ini belum dilakukan perbatasan terhadap kendaraan angkutan barang pembatasan pada kendaraan angkutan barang," ujar Refdi di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019).
Baca: Mengintip Dapur Bernuansa Serba Cokelat di Rumah Mewah Muzdalifah Senilai Rp 32 Miliar
Refdi mengungkapkan kebijakan tersebut telah disosialisasikan Kemenhub.
Kebijakan tersebut diberlakukan mulai 30 Mei hingga 2 Juni, sementara untuk arus balik pada 8-10 Juni.
"Mudah-mudahan pada saatnya truk-truk yang kita lihat ini baik pada ruas tol, tidak kita lihat lagi truk-truk yang utamanya 3 sumbu ke atas. Kecuali untuk bahan pokok, untuk ternak, pupuk dan sebagainya, memang kita berikan prioritas," jelas Refdi.
Baca: Joko Driyono Melakukan Penghilangan dan Perusakan Barang Bukti Terkait Pengaturan Skor Terbantahkan
Seperti diketahui, puncak arus mudik lebaran tahun ini diprediksi jatuh pada 31 Mei 2019 (H-5).
Diprediksi 1.383.830 kendaraan meninggalkan Jakarta pada periode arus mudik yang dihitung sejak tanggal 29 Mei 2019 (H-7) hingga 4 Juni 2019 (H-1).
Sistem satu arah
epala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Refdi Andri meninjau sejumlah titik yang akan diberlakukan sistem satu arah atau one way di Tol Trans Jawa pada saat puncak arus mudik Lebaran 2019.
Kakorlantas memulai tinjauannya dari Jakarta melalui Tol Jakarta-Cikampek hingga exit Tol Brebes Barat, Jawa Tengah.
Rencananya sistem satu arah akan diberlakukan mulai dari KM 25 di Cibitung hingga KM 263 di Brebes Barat.
Hasil dari tinjauannya, Kakorlantas memastikan sistem satu arah saat puncak arus mudik dan balik lebaran bisal diterapkan.
Kakorlantas menjelaskan KM 263 Tol Brebes Barat akan menjadi titik krusial saat arus mudik.
Baca: Soroti Perbedaan Kepadatan Jelang Mudik, Kakorlantas Polri Sebut Palembang Padat H-2 hingga H+1
Hal tersebut dikarenaka, di titik tersebut akan ada dua pergerakan arus lalu lintas yaitu dari arah Jakarta menuju Semarang dan dari Semarang menuju Pantura.
"Di sini lah mungkin titik krusial. Di sini menjadi perhatian penting. Kemudian di sana ketika berbagi arus juga menjadi perhatian penting," Irjen Pol Refdi Andri saat meninjau lokasi di Brebes Barat, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019).
Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di wilayah tersebut, Kakorlantas mengatakan akan menyiapkan personelnya dalam mengatur pergerakan arus lalu lintas.
"Sehingga pergerakan dari Semarang ke Jakarta dan sebaliknya dan Jakarta-Semarang mudah-mudahan tidak terganggu dengan rekayasa lalu lintas yang kita lakukan ini," katanya.
Baca: Kakorlantas Berniat Rangkul Pak Ogah untuk Membantu Atur Arus Mudik Lebaran 2019
Untuk sitem satu arah, dijelaskan Kakorlantas, arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Semarang akan terbagi menjadi dua jalur, A dan B.
Jalur A merupakan jalur sebenarnya kendaraan dari Jakarta menuju Semarang.
Sedangkan, jalur B, jalur dari Semarang menuju Jakarta yang dijadikan satu arah menuju ke Semarang.
Kakorlantas menyebut jalur A akan dilalui kendaraan roda empat atau lebih.
Sedangkan jalur B dipersiapkan hanya untuk kendaraan roda empat.
Baca: Kakorlantas Polri : Jumlah Pemudik Tahun 2019 Diprediksi Meningkat 20 hingga 30 Persen
"Khusus untuk lajur A yang akan menuju Semarang tetap lewat kilometer 263 ini terus sampai Semarang. Sampai Batang, Kali Kuto, Kali Kangkung exit di situ sampai Krapyak,” ujarnya.
Refdi Andri menegaskan pihaknya dalam operasi Ketupat 2019 ini betul-betul berupaya memberikan yang terbaik guna mengantisipasi kemacetan baik saat arus mudik maupun arus balik.
Sistem one way saat arus mudik akan diterapkan pada 30 Mei hingga 2 Juni 2019.
Sementara sistem one way saat arus balik akan diterapkan pada tanggal 7,8, dan 9 Juni 2019.
"Pada hari pertama (penerapan sistem one way) akan dilakukan uji coba, mudah-mudahan tanggal 30 Mei 2019 sudah dapat gambaran sehingga bisa diambil keputusan-keputusan yang lebih baik dan lebih matang," ujarnya.