News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Suami Tak Sanggup Bayar Uang Mahar Rp 10 Juta, Perempuan Ini Pilih Bunuh Diri

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah duka C, wanita yang memilih mengakhiri hidup di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Selasa (9/7/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya.

Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.

Sebelum meninggal wanita 31 tahun ini sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bangkala dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Baca: Viral, Uang Panai Cewek Jeneponto Ini Rp. 500 Juta, Emas 200 gram

Baca: Tipu Istri Sah Demi Uang Mahar, Suami Bella Luna Terancam Tak Dapat Warisan Keluarga

Namun nyawa perempuan C tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit rujukan.

Cerita C yang memutuskan bunuh diri setelah lamaran kekasihnya ditolak keluarganya, dibenarkan kerabat korban.

Ironisnya, keputusan C untuk menenggak racun berawal dari uang panaik (uang mahar) yang diajukan kekasihnya tak disetujui pihak keluarga.

"Awalnya dia dilamar sama pacarnya, sebelum bulan Ramadan dengan membawa uang panaik Rp 10 Juta," kata kerabat korban yang enggan disebut namanya saat ditemui TribunJeneponto.com.

"Tapi ditolak oleh pihak keluarga karena mereka minta Rp 15 juta agar direstui pihak keluarga perempuan," tuturnya.

Akibat uang panaik kekasih ditolak, C kemudian nekad melakukan 'silariang' atau kawin lari dengan tinggal di rumah lelaki.

Saat sudah di rumah lelaki yang ingin menikahinya, pihak keluarga lelaki pun datang kembali Pala Baji (minta baik).

Namun ditolak karena pihak keluarga perempuan tetap ngotot dengan uang panaik Rp 15 Juta. Sementara pihak laki-laki hanya sanggup Rp 10 juta.

"Mungkin gara-gara itumi na minum racun ini C hingga meninggal dunia," sambungnya.

Ia menjelaskan korban merupakan tamatan SD, sementara lelaki hanyalah seorang petani biasa.

C dan Ramli bukanlah tak direstui namun gara-gara uang panaik yang tak mampu disanggupi, pihak keluarga C (31) tak menerimanya.

Suasana duka masih menyelimuti kediaman C (31) di Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Selasa (9/7/2019) siang.

Pantauan tribun di rumah korban, satu persatu keluarganya datang untuk melayat.

Jenazah C dimakamkan Selasa (9/7/2019) sore hari di pemakaman keluarga, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat Jeneponto.

Terhalang Keluarga Sendiri

Cinta memang tak selalu berakhir bahagia.

Apalagi jika tak ada restu dari orangtua juga keluarga sendiri.

Kalau bukan mengikuti kemauan orangtua menikah dengan orang lain, ada juga yang memilih meninggalkan dunia dengan cara bunuh diri.

Kematian warga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat dibenarkan oleh Kapolsek Bangkala Jeneponto.

"Ia benar telah terjadi bunuh diri," kata Iptu Bahtiar.

Soal motif bunuh diri Kapolsek Bangkala itu mengaku masih mendalami kejadian ini.

"Anggota sementara di TKP," singkatnya.

Dari penelusuran Tribun, Selasa (9/7/2019), korban menjalin hubungan dengan lelaki bernama Ramli, cukup lama.

Kisah cinta mereka kemudian ingin dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni mahligai pernikahan.

Hanya saja, kekecewaan harus dirasakan keluarga sang pria.

Karena uang panai yang dibawa tidak sesuai dengan keinginan keluarga si perempuan.

Orangtua korban rupanya meminta uang panaik senilai Rp 15 juta, namun kesanggupan Ramli hanya Rp 10 juta.

Penolakan akhirnya didapatkan Ramli dan keluarga.

"Jadi C (korban) sebelum Ramadan kemarin sempat dilamar oleh kekasihnya yang warga Desa Punagaya," ujarnya.

"Pihak lelaki bawa uang Panai Rp 10 juta, namun tidak diterima karena pihak keluarga minta Rp 15 Juta," kata Kerabat korban yang enggan disebut namanya.

Kuatnya cinta antara korban dan si pria, membuat korban nekat kawin lari bersama Ramli.

Setelah menikah korban lalu tinggal bersama suaminya Ramli

"Karena lamaran kekasih ditolak, Cia nekad kawin lari pasca lebaran dan tinggal di kediaman Ramli," tuturnya.

Namun karena merasa jika sebuah pernikahan tetap harus ada restu, Ramli kembali mencoba mendatangi kediaman keluarga istrinya itu.

Dengan tujuan meminta restu dan membawakan uang panaik.

Sayang seribu sayang, lagi-lagi panaik yang jumlahnya Rp 10 juta itu kembali ditolak. Karena keluarga inginnya Rp 15 juta.

"Mungkin gara-gara itumi na minum racun disana (rumah lelaki) karena lamaran ditolak orang tuanya," sambungnya.

Keluarga korban juga menolak jenasah Cia untuk diotopsi.

Kini jenasah Cia akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini