Emirsyah Satar diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus suap terkait pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia.
"Tanya penyidik, penyidik yang tahu. Memang saya ditanya beberapa, ada tambahan-tambahan, tapi karena waktunya cukup lama jadi saya perlu waktu untuk melihat lagi, ya nanti dilanjutkan lagi," ucap Emirsyah Satar di lobi Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).
Baca: Rieke Diah Pitaloka Titipkan Surat Penangguhan Penahanan Baiq Nuril Kepada Ketua DPR dan Komisi III
Baca: Sinopsis The Secret Life of My Secretary Episode 18: Do Min Ik dan Veronica Park Akhirnya Bertemu
Baca: Bobotoh Akan Sambut Skuat Persib yang Sukses Curi Poin di Kandang Persija
Baca: Gerindra Klaim Suara Hilang di Dapil Keponakan Prabowo Bertambah Jadi 29.556
Emirsyah Satar tidak bicara apa-apa lagi.
Ia langsung berjalan menuju mobil yang terparkir di depan gedung komisi antirasuah.
Menemani Emirsyah Satar, Luhut Pangaribuan selaku kuasa hukum mengatakan kliennya bakal diperiksa lagi pekan depan.
"Ada beberapa informasi yang dia tidak ingat, karena itu dia akan coba mengingat kembali. Nanti akan dilanjutkan pada riksa berikutnya," tutur Luhut.
"Belum ada jawaban yang diberikan, karena dia belum ingat. Ini tahun 2011 ya, tahun 2010 ya, ada yang 2012, jadi enggak ingat lagi persisnya. Jadi akan berikan keterangan lagi berikutnya," sambungnya.
Luhut membeberkan, materi pemeriksaan pekan depan, penyidik KPK bakal mengorek kedekatan Satar dengan Soetikno Soedarjo.
Baca: Lupa Menaruh Kadonya, Arsy Belum Berikan Kalung Seharga Rp 19 Juta yang Dibelinya untuk Sang Bunda
Baca: Lupa Menaruh Kadonya, Arsy Belum Berikan Kalung Seharga Rp 19 Juta yang Dibelinya untuk Sang Bunda
Soetikno Soedarjo juga tersangka dalam perkara ini.
Ia adalah penyuap Emirsyah Satar.
"Jadi ada surat-menyurat dengan Pak Tikno, jadi memang dia ini hubungan dekat dari dulu, ada sepedaan sama-sama, kan gitu jadi ya, banyak informasi yang hubungannya pertemanan," katanya.
Perkembangan terbaru perkara korupsi di Garuda Indonesia ini, KPK menemukan adanya aliran dana baru lintas negara.
"Itu (aliran dana lintas negara) belum (dikonfirmasi), nanti minggu depan dia (Satar) akan konfirmasi, dia enggak ingat persis," kata Luhut.
KPK pun telah memeriksa Soetikno pada Selasa (9/7/2019) kemarin dan mengonfirmasi yang bersangkutan soal adanya temuan baru dugaan aliran dana baru lintas negara dalam perkara suap tersebut.