Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasehat hukum terdakwa penyebaran berita bohong yang menerbitkan keonaran Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin, upaya banding yang diajukan Ratna Sarumpaet mendapat dukungan dari anak-anaknya.
Meski begitu, Insank mengatakan anak-anak kliennya tidak dalam posisi memberikan nasihat terkait pengajuan banding tersebut.
"Sejak awal bahwa terhadap putusan kami bersama Bu Ratna mengajukan banding atau tidak, anak-anak tidak dalam posisi memberikan nasihat. Tapi mereka lebih dalam posisi mensupport apapun yang diputuskan Bu Ratna," kata Insank.
Seperti diketahui, keempat anak Ratna yakni Mohamad Iqbal, Fathom Saulina, Ibrahim, dan Atiqah Hasiholan kerap mendampingi Rartna di ruang sidang.
Baca: Air Keras yang Disiramkan ke Wajah Novel Baswedan Bukan untuk Membunuh
Baca: Tuntutan Rp 746 Juta Empat Pengamen, Korban Salah Tangkap Polisi dan Terlanjur di Bui
Baca: Sidang Tuntutan Kasus Suap Jual-Beli Jabatan di Kemenag Ditunda Akibat Mati Lampu
Baca: Biaya Sekolah Mikhayla Setengah Miliar, Nia Ramadhani Emosi Dengar Cita-cita Putri Ardi Bakrie
Melalui penasehat hukumnya, Insank Nasruddin, Ratna mendaftarkan permohonan bandingnya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019).
Dokumen permohonan banding tersebut terdaftar dengan nomor 63/Akta.Pid/2019/Pn.Jkt.Sel.
"Kami putuskan, walaupun kemarin kami sudah berpikiran dan berpendapat tidak usah banding, maka hari ini kita putuskan banding dan sudah terdaftar di pengadilan," kata Insank di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019).
Insank mengatakan, keyakinan Ratna untuk mengajukan banding timbul setelah rembukan dengan para penasehat hukumnya pada Selasa (16/7/2019) malam.
Insank menjelaskan, pihaknya mengajukan banding karena dua hal.
Pertama, pihaknya menilai pengajuan banding tersebut bukan semata untuk kepentingan hukum Ratna melainkan putusan terhadap Ratna akan menjadi yurisprudensi atau menjadi pertimbangan hukum untuk kasus yang sama di masa depan.
"Justru kami menilai dua tahun ini, kenapa kami mengajukan banding bukan semata dari kepentingan hukum Bu Ratna, tapi keputusan ini nantinya akan jadi yurisprudensi. Kalau yang dimaksud dalam pasal 14 ayat 1 itu adalah keonaran, terus kita tarik lagi, kita kaitkan lagi dengan benih keonaran, maka dikhawatirkan ini sangat berbahaya sekali," kata Insank.
Kedua, pihaknya tidak sependapat jika demonstrasi dalam perkara Ratna dinilai sebagai benih keonaran.
"Kedua, kalau demonstrasi, menyampaikan pendapat, konferensi pers dimaknai bibit keonaran, bagaimana eksistensi UUD tentang penyampaian pendapat. Bagaimana UU 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat? Ini menurut kami kontroversi kalau demonstrasi itu dinyatakan sebagai bibit keonaran. Ini yang kami tidak sependapat. Makanya kami mengajukan hal ini untuk kita putuskan, ayo kita ajukan banding," kata Insank.
Ia berharap, Pengadilan Tinggi yang akan memeriksa upaya bandingnya akan dapat menilai perkara kliennya dengan obyektif.
"Mudah-mudahan supaya di Pengadilan Tinggi nantinya bisa lebih menilai ini secara obyektif," kata Insank.
Ulang tahun di penjara
Atiqah Hasiholan merayakan hari ulang tahun ke-70 sang ibu, Ratna Sarumpaet, di rumah tahanan Polda Metro Jaya, Selasa (16/7/2019).
Istri Rio Dewanto itu mengungkapkan perasaan sang ibu saat mendapat perayaan hari ulang tahunnya di rutan.
"Enggak ada suprise. Biasa aja, cuma ngaterin doang, Karena kita tau di sini banyak orang. Ibu ulangtahun ya sudah," ungkap Atiqah Hasiholan saat Grid.ID temui di Polda Metro Jaya, Selasa (16/7/2019).
"Ini bukan acara kok, bukan suprise, bukan acara. Cuma kita datang selamatin sama-sama terus kita bawain tumpeng, tumpengnya juga buat dibagi-bagi di dalam," tambahnya.
Baca: Susahnya Minta Nafkah Anak ke Pablo Benua, Nia April: Bukannya Sombong, Gaji Saya Lebih Besar
Baca: Berdamai, Dewi Perssik dan Rosa Meldianti Berpelukan
Baca: Divonis 9 Tahun Penjara, Steve Emmanuel Lempar Senyum Saat Keluar Ruang Sidang
Memang hanya syukuran sederhana, tapi momen makan bersama itu diwarnai keriangan dari cucu Ratna Sarumpaet, Salma Jihane Putri Dewanto.
"Justru Salma, yang senang. Dia potong kue, dia yang heboh dia yang tiup lilin gitu. Dia juga sering ke sini lihat neneknya," ucap Atiqah Hasiholan.
Baca: Posting Foto Lima Anaknya, Andika Mahesa: Kalian Adalah Malaikat Pencabut Nyali
Sebagai seorang anak, Atiqah Hasiholan kini nampak lebih tegar melihat ibundanya dipenjara.
Bahkan dalam momen makan bersama di acara ulang tahun ibundanya, Atiqah Hasiholan mengaku tak ada sedikitpun suasana haru.
"Enggak ada (pesan). Pokoknya yang kalian harapkan emosional gitu-gitu, enggak ada. Masa gua ngarang."
"Menantikan air mata, beneran enggak ada biasa aja. Mungkin Kalau diawal-awal ya mungkin lebih emosional tapi sekarang karena udah 9 bulannya, ya sudah biasa aja," tukasnya.
Sebelumnya diwartakan oleh Grid.ID, Ratna Sarumpaet berulang tahun ke-70 tepat hari ini, Selasa (16/7/2019).
Keluarga pun menyiapkan sebuah acara syukuran di rutan Polda Metro Jaya, tempat Ratna Sarumpaet dipenjara.
Anak beserta cucunya, Atiqah Hasiholan dan Salma Jihane Putri Dewanto juga keluarga lainnya pun nampak hadir dalam acara itu.
"Oh cuma tumpengan biasa kan buat pak Polisi, buat tumpengan di dalam sama yang lainnya," kata Atiqah Hasiholan saat Grid.ID jumpai di Rutan Polda Metro Jaya, Selasa (16/7/2019).
Atiqah Hasiholan menolak menyebut acara itu sebagai pesta ulang tahun.
Menurutnya, dia dan keluarga hanya bermaksud makan bersama para tahanan dan juga para Polisi yang bertugas.
"Iya cuma bawa tumpeng dan kakak saya tadi bawa kue ulangtahun juga."
"Enggak lah gak ada ini kan cuma buat rame-rame aja buat yang di dalem dan buat penjaga penjaga tahanan," jelas Atiqah Hasiholan.
Melihat kondisi ibundanya yang harus melewati hari ulang tahun di balik penjara, Atiqah Hasiholan mengaku tak bersedih.
Atiqah kini menjadi sosok yang tegar setelah mendampingi Ratna Sarumpaet selama proses peradilan.
"Sedih ya mungkin kalau di awal-awal, nggak ya sekarang sih nggak," tukasnya.
Ratna Sarumpaet dinyatakan bersalah akibat melanggar Pasal 14 ayat (1) Undang Undang Nomor 1 tahun 1947 lantaran kebohongan yang dibuatnya menimbulkan keonaran.
Pada sidang putusan Kamis, 11 Juli 2019, Ratna Sarumpaet divonis dengan 2 tahun penjara.
Ratna Sarumpaet mendapati vonis yang jauh lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada sidang sebelumnya, yakni 6 tahun masa kurungan.