Bahkan, Chili Pari kini tidak terbatas pada katering saja, tetapi juga wedding organizer hingga pengadaan suvenir, undangan, dan foto pre-wedding.
Markobar Tidak puas "bermain" di usaha katering, Gibran dan beberapa rekannya mengembangkan bisnis kuliner lain, sekitar tahun 2015.
Martabak Kota Baru atau yang dikenal dengan 'Markobar'. Martabak delapan rasa menjadi andalan Markobar, dan kini sukses "digandrungi" masyarakat.
Kini, Markobar telah memiliki 29 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
"(Keuntungannya) lumayanlah dikit-dikit. Meski dibandingkan Chili Pari, masih (lebih) tinggi Chili Pari. Tapi prospeknya luar biasa sih, kita bisa menyesuaikan dana untuk buka cabang," ujar Gibran.
"Dari awal kan sudah enggak ada suntikan dana. Jadi ya kalau mau buka (cabang di kota lain), ya buka saja. Dananya itu kita puter terus," lanjut dia.
Baru-baru ini, Markobar meluncurkan menu baru bernama Tipis Kering. Martabak tipis manis, yang garing jika digigit itu sebenarnya menu lama di dunia martabak.
Bedanya, menu Tipis Kering ala Markobar diklaim lebih tahan lama dibandingkan menu sejenis di tempat lain.
"Kalau di tukang martabak biasa kan beli, dibawa pulang, menjadi lembek. Nah kalau ini enggak. Tinggal dimasukin toples saja aman, tetap garing," ujar dia.
Tidak hanya Chili Pari dan Markobar, Gibran juga menjajal bisnis kedai kopi dan olahan ceker ayam.
Ketika ditanya apa bayangan tentang usahanya 10 hingga 20 tahun ke depan, Gibran cukup visioner.
Ia menargetkan Chili Pari eksis dan bisa merambah kota-kota lain selain Solo.
Sementara Markobar, Gibran menargetkan memiliki cabang di seluruh kota besar di Indonesia, bahkan Papua.
Ke depan, Gibran berencana melebarkan sayap usahanya ke sektor lain.
Baca: Respon Gibran Rakabuming Lihat Relawan Bakar Bendera Prabowo-Sandi Sebagai Ungkapan Kekecewaan