TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Aziz Syamsuddin masuk bursa Calon Ketua MPR dari Golkar.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk menentukan nama yang diusulkan masuk dalam paket pimpinan MPR periode 2019-2024.
"Jadi kita tunggu aja hasil Ketum dalam melakukan muasyawarah dengan koalisi-koalisi," kata Aziz di Kompleks Parlemen, senayan Jakarta, Selasa, (23/7/2019).
Aziz mengaku siap saja bila kemudian Airlangga mengusulkan namanya masuk dalam paket pimpinan MPR atau Ketua MPR. Sebagai kader dan petugas partai ia akan mengikuti apa yang diperintahkan partai.
"Sebagai petugas partai harus siap kita. Apalagi untuk mengembangkan kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Aziz tidak menjawab tegas ketika ditanya mengenai fraksi mana yang layak menjabat Ketua MPR.
Baca: Polisi Yakini Pasangan WNI Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina
Ia hanya mengatakan bahwa partai ke dua pemenangan Pemilu Legilatif 2019 adalah Golkar.
"Kalau suara kedua terbanyak pemenang partai politik kan Golkar," pungkasnya.
Meski pelantikan anggota DPR dan MPR yang baru,digelar pada 1 Oktober 2019, bursa Calon Pimpinan MPR sudah mulai panas.
Selain beberapa partai mengklaim paling pantas menduduki kursi Ketua MPR, sejumlah nama juga mulai bermunculan.
Untuk diketahui pemilihan pimpinan MPR dilakukan dengan sistem paket. Fraksi-fraksi partai di MPR bersama DPD membentuk paket calon pimpinan untuk kemudian di pilih oleh anggota MPR yang terdiri dari anggota DPR dan DPD.
PDIP menyebut 4 nama yang paling memungkinkan untuk diusulkan menjadi pimpinan MPR.
Mereka diantaranya Ahmad Basarah, Yasonna Laoly, Trimedya Pandjaitan, dan Andreas Hugo Pareira.
Lalu, PKB ada nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sementara itu Gerindra menyebut nama Ahmad Muzani yang pantas menduduki kursi pimpinan MPR.