TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laode M Syarief mengaku sempat menemui beberapa kesulitan saat menjalani tes psikologi calon pimpinan Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut merupakan satu dari 104 orang yang lolos dalam tes kompetensi Capim KPK.
"Ya, kesulitannya ya mencocokkan gambar. Terus yang paling terakhir itu tes pauli, menjumlahkan tapi banyak banget," kata Laode, di Gedung Pusdiklat Kemensetneg, Minggu (28/7/2019).
Laode mengatakan, kecepatannya dalam mengerjakan soal penjumlahan pada tes pauli tak lagi sama ketika usianya masih muda.
Baca: Sambal Blondo Jadi Santapan Favorit Jokowi di Rumah Makan Mbah Karto
Baca: Akbar Tandjung: Jokowi Masih Mungkin Rekrut Menteri dari Luar Partai Koalisi
Baca: Menhub Budi Karya: Pembangunan Infrastruktur di Danau Toba untuk Mendukung Pariwisata Nasional
Menurut dia, semakin berumur seseorang, kemampuannya dalam penjumlahan kian turun.
Namun demikian, Laode menyebut dirinya telah berusaha semaksimal mungkin.
Hasilnya, Laode serahkan sepenuhnya pada panitia seleksi.
"Semua orang kalau psikologi itu semua enggak tahu hasilnya, hanya ahlinya yang bisa menilai," kata dia.
Tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar tes psikologi untuk 104 peserta, Minggu (28/7/2019).
Baca: Nama Gibran Masuk dalam Survei Bursa Calon Wali Kota Surakarta, Ini Kata Jokowi
Sebelumnya, 104 orang yang mengikuti tes psikologi ini telah dinyatakan lolos uji kompetensi.
Tes ini bersifat wajib sebagai salah satu syarat untuk peserta melanjutkan ke tahapan berikutnya.
Tes dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung selama enam jam.
Tes ini meliputi tes kejiwaan dan tes kepribadian.
Selanjutnya, peserta yang lolos bakal menjalani tes wawanacara, tes kesehatan jasmani, hingga sejumlah rangkaian tes lainnya.
Basaria optimis