Investigasi yang dilakukan tidak hanya untuk mencari penyebab Blackout saja, melainkan juga untuk meningkatkan kualitas jaringan serta transmisi kelistrikan.
"Karena kita tidak bisa berhenti sampai penyebab (Blackout) saja. kita juga akan berbicara bagaimana improvement sistem kelistrikan di Jawa-Bali ini bagaimana. kita akan melibatkan pakar pakar ahli di kesisteman kelistrikan," pungkansya.
Bukan penyebab tunggal
Investigasi tersebut menurut Sripeni, bersifat komprehensif.
"Karena sistem Jawa-Bali itu sangat kompleks. Yang perlu dipahami bahwa ada 250 pembangkit, kemudian 500 gardu induk, 5.000 km sirkuit transmisi 500 Kv, 7.000 km sirkuit transmisi 100Kv," kata Sripeni.
Investigasi dilakukan karena Sripeni melihat penyebab padamnya listrik pada Minggu (4/8/2019) kemarin bukan dipicu oleh faktor tunggal.
"Penyebabnya tidak tunggal, jadi saya mohon sampai saat ini belum bisa menyampaikan apa sebenarnya karena ini sangat kompleks," lanjutnya.
Karena kekompleksan tersebut, PLN bakal menggandeng pakar-pakar yang memahami soal tenaga kelistrikan.
"Kita tidak bisa berhenti hanya sampai pada penyebab saja. Kami akan bicara bagaimana soal improvment di Jawa-Bali ini bagaimana. Maka itu kami akan melibatkan pakar-pakar," ujarnya.