TRIBUNNEWS.COM - Kandidat menteri dari PDIP untuk Kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin menjadi satu bahasan dalam Kongres V PDIP di Bali.
Terkait menteri dari PDIP ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan meminta secara terang-terangan kepada Jokowi agar PDIP mendapat jatah menteri paling banyak.
"Tapi nanti kalau Pak Jokowi, musti ada menterinya. Musti banyak. Kita pemenang dua kali. Betul apa tidak. Saksikan ya."
"Iya dong, jangan nanti', Ibu Mega saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan. Sudah ada di DPR. nanti saya kasih cuman 4.' Wah, emoh. Iyaa dong, orang yang nggak dapet saja minta," kata Mega saat menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Kongres V PDIP, Kamis (8/8/2019) kemarin.
Mega kemudian meminta kepada Jokowi agar PDIP diberi menteri paling banyak.
"Ini di kongres partai bapak presiden, saya minta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak," ujar Mega disambut riuh peserta kongres.
Baca: Meski Prabowo Hadir di Kongres PDIP, Belum Tentu Koalisi di 2024
Atas permintaan Mega itu, Jokowi yang memberikan pidato setelah Mega menjamin PDIP akan mendapat kursi menteri paling banyak.
"Terakhir, saya ingin menjawab apa yang disampaikan oleh Ibu Mega tadi. Mengenai menteri. Tadi Bu Mega kan menyampaikan ya jangan empat (menteri) dong. Tapi kalau yang lain dua (menteri) dan PDI 4 (menteri) kan sudah dua kali," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari tayangan live KompasTV.
Jokowi melanjutkan, jika partai yang lain mendapatkan tiga menteri, dimungkinkan PDIP mendapatkan enam menteri.
Meski hal itu tidak berlaku mutlak.
"Jadi kalau nanti yang lain tiga, mesti PDIP...belum tentu juga," ujar dia.
Meski demikian, Jokowi menegaskan jumlah menteri dari PDIP dalam kabinet Jokowi-Maruf mendatang bakal paling banyak.
Jokowi menjamin hal itu.
"Tapi yang jelas PDIP pasti yang paling terbanyak. Itu jaminannya saya," tegasnya.