Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara blak-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar di antara kelompok politik lainnya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai wajar bila PDI Perjuangan meminta jatah kursi menteri lebih banyak dari yang lainnya.
Apalagi PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu 2019.
"Jadi wajar kalau PDI Perjuangan mendapat kursi menteri paling banyak. Karena memang partai pemenang pemilu dengan jumlah kursi di DPR paling banyak," ujar Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani ketika dihubungi, Minggu (11/8/2019).
Namun mantan Wakil Ketua TKN ini menyerahkan semua itu kepada hak pregroratif Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyusun dan menentukan porsi masing-masing partai politik di postur Kabinet Kerja Jilid II untuk periode 2019-2024.
"Biar Presiden yang menentukan sebagai pemegang hak prerogatif," tegas anggota DPR RI ini.
Baca: Serba-serbi Idul Adha 1440 H, Olah Daging jadi Kornet dan Rendang hingga Penggunaan Besek Bambu
Baca: Tim Basket Putri Universitas Pelita Harapan Siap Balas Dendam Lawan UEU di Final LIMA
Baca: Terungkap Pekerjaan Suami Tania Nadira, Abdulla Alwi, Hingga Bisa Gelar Prosesi Pernikahan Mewah
Terkait jatah PPP, menurut Arsul Sani, Jokowi telah menyampaikannya.
PPP pun menyiapkan kader terbaik untuk mengisi posisi menteri yang akan dipercayakan.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, secara blak-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar diantara kelompok politik lainnya.
Hal itu secara terbuka disampaikan Megawati di dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).
Acara itu turut dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih periode berikutnya Maruf Amin, dan para ketua umum parpol koalisi plus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Awalnya Megawati bercerita bagaimana dirinya menjaga partainya untuk selalu konsisten dengan perjuangan.
Selama 10 tahun memerintah, Presiden SBY selalu menawari dirinya agar bergabung ke pemerintahan.