Kuncinya, sejak dini para remaja harus mau menempa diri bukan hanya dari segi keilmuan di lembaga pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi saja.
Melainkan juga dari kegiatan berorganisasi.
"Dengan aktif di berbagai kegiatan dan organisasi, kalian bisa mengasah kecerdasan sosial dan emosional, melengkapi kecerdasan intelektual dan spiritual yang diajarkan di berbagai lembaga pendidikan. Sehingga kelak tak mudah menyerah dan putus asa. Karena bisa jadi kegagalan di satu hal malah akan mendatangkan berkah. Contohnya saya, tadinya hanya terpikir menjadi Ketua Fraksi saja, malah menjadi Ketua DPR RI," jelas Bamsoet.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini juga bersyukur karena siswa-siswi peserta Parlemen Remaja 2018 bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi favorit mereka.
Sehingga bisa memperdalam ilmu pengetahuan sesuai pilihan bidangnya masing-masing.
"Alhamdulillah, Firda Izzain Baliyati asal NTB diterima masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sedangkan Fina Leonita dari Bengkulu diterima di Jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Begitupun dengan para peserta lainnya yang tersebar ke berbagai universitas pilihan mereka," terangnya.
Tak lupa Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berpesan, setelah masuk perguruan tinggi jangan lelah untuk terus mengasah kemampuan berorganisasi, sebagaimana yang telah didapatkan dalam kegiatan Parlemen Remaja.
Dengan aktif di organisasi dalam ataupun luar kampus, para mahasiswa bukan hanya bisa menjalin persahabatan dengan sahabat satu jurusan, satu fakultas ataupun satu universitas saja.
Melainkan juga bisa membangun jaringan persahabatan dengan kawan-kawan mahasiswa dari berbagai kampus lainnya.
"Networking inilah yang kelak akan sangat membantu kalian di masa depan. Karena terkadang cerdas secara intelektual saja tidak cukup, melainkan juga harus punya jaringan yang kuat. Apalagi tantangan yang dihadapi kalian di masa depan sangat berat. Dunia membutuhkan SDM yang mampu berkolaborasi, bukan SDM yang hanya bisa bekerja sendiri," pungkas Bamsoet.