Namun demikian, Ken Setiawan yang juga pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center menuturkan, membutuhkan proses agar para atlet ini bisa 100 persen bebas dari paham radikalisme.
"Butuh dialog-dialog kembali untuk menyegarkan pemikiran mereka. Ibarat gelas anak-anak ini sudah ada isinya, jadi menurut saya harus dikosongkan dulu baru diisi dengan pemahaman yang benar," bebernya.
Selain atlet, Ken Setiawan juga menyebut pada tahun 2011 ada sejumlah artis yang juga masuk dalam kelompok radikalisme.
Ada dua nama dari sejumlah artis yang menjadi tokoh yakni DSA dan AS.
"Kita dulu gerebek DSA, jadi kita berani adu data," ungkapnya.
Kelompok radikal ini merekrut para artis ini dengan menjanjikan surga.
Di mana mereka bisa masuk surga dengan cara yang mudah.
Sementara pemahaman mereka tentang agama masih lemah.
"Ini kan bercerita tentang ending-nya adalah surga, jadi masuk surga dengan cara yang instan, ditawarkan hal-hal yang simpel. Diajarkan juga selama ini berada tempat yang salah," tandasnya.
Baca: Peluk Hangat Wiranto Untuk Eks DI/TII dan NII yang Kembali Berikrar Kembali ke NKRI
Ken Setiawan menjelaskan para artis yang masuk dalam kelompok radikal tidak lantas aktif secara organisasi.
Mereka aktif sebagai pendana organiasi. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mantan Panglima NII Sebut Belasan Atlet Masuk Kelompok Radikal
Diduga masih ada 2 juta pengikut NII
Putra pendiri Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sarjono Kartosuwiryo menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk segera mengikuti jejaknya, berikrar sumpah setia Pancasila.