Namun aksi itu bisa diredam.
“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” tuturnya.
Sebelum menyerang Polsek Sorong Timur, massa melakukan pengrusakan bandara Domine Eduard Osok.
“Massa merusak sejumlah kendaraan yang parkir dan fasilitas bandara,” ungkap Kapolres.
Kapolres juga mengakui adanya pembakaran Lapas Sorong.
“Lapas juga diserang, tapi kami lebih fokus menjaga Polsek,” katanya.
Pendemo juga melakukan provokasi terhadap narapidana, sehingga aksi pembakaran terhadap Lembaga Permasyarakatan Sorong Kota terjadi.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ade Kusmanto, saat dihubungi melalui selulernya menjelaskan, saat ini kondisi ruang kantor Lapas Sorong Kota hangus dilahap api.
“Hampir 90 persen kondisi bangunan Lapas Sorong Kota hangus terbakar, namun ruang tahanan tidak terkena api," ujar Ade.
Ade melanjutkan, pada saat kantor Lapas dibakar ada 552 warga binaan Lapas.
“Tapi massa pendemo menjebol tembok dari luar, ada 258 yang melarikan diri dan hingga kini belum kembali,” tuturnya.
Kepala Lapas Sorong Klas II B Nunus Ananto mengatakan, aksi pembakaran diawali dari adanya provokasi dari luar Lapas.
Baca: Kronologi Lengkap Rusuh di Lapas Sorong: Diprovokasi Massa dari Luar, Napi Kabur
“Massa melempari Lapas dari luar kemudian tahanan terpancing dan terjadi aksi saling lempar,” ujarnya.
Tak berapa lama kemudian para narapidana melakukan pembakaran, sehingga para narapidana berhasil keluar melarikan diri.