Tribunnews.com sudah meminta ijin kepada Yenny Wahid untuk mengutip tulisannya di Instagram.
"Almarhum Papa Theys, Bapa Toha dan tokoh-tokoh Papua lainnya adalah kawan-kawan karibnya."
Menurut Yenny Wahid, Gus Dur pula yang mengijinkan warga Papua memanggil diri mereka dengan nama kebanggaannya, yakni Papua.
Saat Orde Baru, Yenny Wahid menjelaskan, mengucap Papua bisa mengantar orang ke penjara.
Namun bagi Gus Dur, imbuh Yenny Wahid, nama Papua bisa berarti kebanggaan, ketika yang menyandangnya, merasa dimanusiakan.
"Berpuluh tahun, orang Papua merasa dianak tirikan oleh Jakarta. Gus Dur mencoba merangkul mereka, dengan cara mengembalikan harkat martabatnya."
"Sekarang Jokowi melanjutkannya, dengan cara membangun Papua agar kesejahteraan masyarakat meningkat," ujar Yenny Wahid.
Keluarga Besar Gus Dur menjadi sangat sedih saat memanasnya situasi di beberapa daerah di Papua pada saat ini.
"Kami menghimbau agar semua pihak mengedepankan kearifan dan kasih sayang kepada sesama warga bangsa. Inilah nilai yang diajarkan orang tua kita, kyai kita maupun pastor kita. Mari kita semua saling merangkul. Karena Papua adalah kita, dan Kita adalah Papua," tegas Yenny Wahid.
Jokowi : Emosi Itu Boleh, Tapi Memaafkan Lebih Baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat untuk mengedepankan sikap memaafkan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi menyusul adanya kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, yang disebabkan aksi protes massa atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.
"Pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh tapi memaafkan itu lebih baik, Sabar juga lebih baik," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/9/2019).
Jokowi pun memastikan pemerintah pusat akan terus memberikan perhatian kepada warga di tanah Bumi Cendrawasih dalam menciptakan kesejahteraan seluruh masyarakat.