TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) meminta Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak perlu mendengarkan apalagi menanggapi oknum Wadah Pegawai (WP) KPK and the Gang.
Karena, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melihat, oknum WP KPK and the Gang hanya ingin menggagalkan kerja Pansel.
Untuk itu Pansel KPK diharap untuk tetap bekerja serius untuk menuntaskan target kerjanya, pada 2 September 2019 menyerahkan 10 nama ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Oknum-oknum tersebut mencatut 500 nama karyawan KPK untuk menolak Irjen Firli menjadi capim KPK dan oknum oknum tersebut akan menggalang demo untuk menolak keberadaan capim dari Polri," ujar Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Jumat (30/8/2019).
IPW menilai, Oknum WP KPK itu lupa bahwa dirinya adalah pegawai negara yang dibiayai negara.
Baca: Menghilang Sejak Upacara 17-an, Gadis Anggota Paskibra Ini Ternyata Nongkrong Bersama Anak Punk
Dalam sistem kepegawaian, dia mengingatkan bahwa pegawai negara atau pegawai pemerintahan, yakni seorang ASN dilarang bermain-main politik-politikan yang bisa menghancurkan institusinya.
Apalagi imbuh dia, bermain-main politik dengan menghalalkan berbagai cara.
Karena itu IPW menilai, sangat diperlukan seorang pimpinan KPK yang tegas untuk bisa menertibkan mengendalikan, dan menciptakan paradigma baru KPK ke depan.
Sehingga tidak ada lagi oknum WP KPK and the Gang bermain-main politik di institusi antirasuah tersebut.
"Dari kasus oknum WP KPK and the Gang ini terlihat bahwa KPK saat ini semakin tidak terkendali dan semau gue. Sehingga ke depan perlu ada pimpinan KPK yang bisa menertibkan, mengendalikan, dan menciptakan paradigma baru KPK ke depan," tegas Neta S Pane.
Sebelum ini IPW juga berharap Pansel KPK, jangan mau diintervensi oleh siapa pun, termasuk oleh oknum KPK and the Gang.
Dia menegaskan selama ini Pansel KPK sudah bekerja sangat transparan dan bisa dikontrol oleh publik.
Baca: Wilayahnya Luas, Kenapa China Hanya Punya Satu Zona Waktu Resmi?
Semua pihak tahu bahwa Pansel bekerja sesuai dengan standar penilaian capim yang terukur. Para capim yang bakal mengikuti wawancara dan uji publik mulai hari ini pun bisa dipantau semua pihak.
"Diharapkan Pansel jangan mau diintervensi oleh siapa pun, termasuk oleh oknum KPK and the Gang yang terus menerus membully dan memfitnah," ujar Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Rabu (28/8/2019).