Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil yang membawa putra bungsu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas beserta istrinya Ruby Aliya Rajasa tiba di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Tanah Kusir, Jakarta Selatan sekitar pukul 16.55 WIB, Sabtu (31/8/2019).
Ibas dan Aliya yang kompak menggunakan pakaian batik merah hitam langsung menuju Blok AA I Unit Islam, tempat pusara sang nenek, almarhumah Siti Habibah berada.
Baca: Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Ibunda SBY & Kenang Sosok Siti Habibah
Di depan pusara yang masih basah serta penuh dengan bunga tersebut, Ibas dan Aliya tampak memanjatkan doa.
Ibas kemudian tampak membacakan surat Yaasin melalui buku yang dibawanya, sementara Aliya mengasuh putra mereka.
Kepada awak media Ibas mengaku baru saja tiba dari kunjungan kerja di Kairo, Mesir sejak tanggal 27 Agustus 2019 lalu.
Ia pun tak mengikuti prosesi pemakaman yang berlangsung sekitar pukul 14.00 sampai 15.30 di mana rombongan SBY bersama Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan langsung pulang.
“Sejak tanggal 27 Agustus 2019 kemarin saya ada kunjungan kerja bersama Komisi X DPR RI. Harusnya saya pulang besok, tapi karena agenda saya sudah selesai tadi pagi langsung pulang dan sore ini baru sampai bandara dan langsung kemari,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI tersebut.
Ada sedikit penyesalan dalam diri Ibas lantaran tak bisa menemani saat-saat terakhir sang nenek.
Ia pun mengenang almarhumah Siti Habibah sebagai sosok penyayang tidak hanya kepada anaknya yakni SBY tetapi juga cucu hingga cicitnya.
“Beliau adalah sosok anggun, bersahaja, dan tidak banyak mengeluh. Beliau membuktikan dengan kasih sayang bisa melahirkan pemimpin hebat negeri ini, yaitu Pak SBY,” tegasnya.
Baca: SBY: Tahun Ini Sangat Berat Bagi Kami
Tak lupa ia berterima kasih kepada semua pihak termasuk masyarakat Indonesia yang turut berduka cita dan berkabung atas meninggalnya almarhumah Siti Habibah.
“Sebenarnya saya sudah ingin pulang saat mendengar kabar nenek kritis, tapi Tuhan berkehendak lain. Semoga eyang Bibah tenang bersama almarhumah Ibu Ani Yudhoyono dan kelak bisa dipertemukan lagi,” pungkasnya.
Tahun terberat