Situasi Jayapura telah berangsur kondusif sejak Kamis (31/8/2019), 18.30 WIT malam.
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja mengungkapkan, kondisi di Kota Jayapura saat ini sudah terkendali dan berangsur kondusif.
Namun, ia menilai masih ada masyarakat yang berjaga-jaga di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing guna mencegah adanya sekelompok warga yang kembali membuat anarkistis.
“Untuk mencegah terjadinya konflik horizontal. Kami sudah melakukan penyekatan, bagi masyarakat orang asli Papua dan masyarakat pendatang atau nusantara," kata Rodja ketika dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (30/8/2019) malam.
"Selain itu, kami juga memberikan imbauan-imbauan, melalui jalur agama maupun fungsi Binmas,” imbuhnya.
Rodja, berharap kelompok masyarakat yang bertikai dapat mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada Polri dan TNI.
“Kami meminta kepada masyarakat nusantara atau pendatang dan dari Papua, untuk bersama-sama kita menjaga Papua ini tetap dalam kondisi damai,” pinta Rodja.
Pesan Jokowi
Presiden Joko Widodo memerintahkan agar situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan Papua Barat dijaga dan segera dipulihkan.
Dalam kaitannya dengan itu, Jokowi menggarisbawahi bahwa seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali, berhak mendapat perlindungan dan dijaga martabatnya.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada jajaran terkait saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Jumat, (30/8/2019).
Menurut rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima Tribunnews, rapat terbatas itu dilakukan untuk membahas penanganan situasi keamanan di Papua dan Papua Barat.
"Saya perintahkan agar situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan Papua Barat juga dijaga dan segera dipulihkan. Semua warga negara tanpa kecuali, semuanya, harus dilindungi dan dijaga harkat dan martabatnya," ujar Jokowi.
Pemulihan tersebut juga mencakup perbaikan terhadap kerusakan sejumlah fasilitas umum selepas aksi unjuk rasa di Papua dan Papua Barat.