News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

6 Fakta Veronica Koman, Tersangka Provokasi Asrama Papua: Dicap Pengkhianat, Pernah Hina Jokowi

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut enam fakta Veronica Koman, tersangka baru kasus rasisme mahasiswa Papua: Dicap sebagai pengkhianat bangsa dan pernah menghina Jokowi.

Menurut Veronica, bila AS menutup pintunya terhadap pengungsi, akan banyak para pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia.

"Apabila ia (Trump) menutup pintunya akan semakin banyak pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia. Sedangkan Indonesia tidak punya hak sama sekali," ucap Veronica.

Veronica mengaku heran terhadap kebijakan pembatasan pengungsi yang dikeluarkan Trump.

Amerika, kata dia, justru berperan dalam konflik Suriah yang menghasilakan pengungsi terbesar di dunia.

3. Pernah Dicap Pengkhianat

Aktivis Papua Barat Victor Yeimo dan pengacara Indonesia, Veronica Koman, di PBB Jenewa. (Veronica Koman)

Veronica mengaku pernah dicap sebagai pengkhianat bangsa oleh para rekan di Indonesia.

Hal ini disampaikannya melalui wawancara bersama Guardian, 19 April 2019 silam.

Dalam artikel Guardian berjudul "‘It opened my eyes’: the Indonesian woman fighting for West Papuan rights", Veronica menceritakan pengalamannya pada rapat umum Desember 2018 silam.

Pada rapat itu, dia mengaku dilempari batu oleh rekan-rekan Indonesia.

Veronica merasa telah menjadi sasaran khusus para kelompok anti-separatis.

"Itu sangat kasar ... orang-orang berteriak pada saya: 'Anda pengkhianat, Anda mendanai separatisme ini'," kata Veronica dalam wawancara tersebut.

4. Pernah Hina Jokowi

Veronica Koman. (TRIBUNJATIM.COM)

Veronica Koman mulai dikenal pertama kali pada 2007 dikarenakan orasi yang dilontarkan mengandung unsur penghinaan kepada Presiden Jokowi dan Presiden SBY.

Dilansir Tribun Jatim, Veronica Koman dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (13/5/2017) siang atas dugaan melakukan penghinaan terhadap presiden.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini