"Di situ kita ada beberapa orang perwira dan anggota lumayan banyak. Tapi, saya perempuan sendiri. Sudah dikasih amanat oleh pimpinan seperti itu, saya berusaha melakukan yang terbaik," lanjutnya.
Setelah mengidentifikasi lokasi transaksi 1 ton sabu tersebut, Ocha bersama anggotanya pun langsung bergerak menuju Pantai Anyer, Banten.
Para anggota disebar untuk mengepung lokasi transaksi sabu tersebut. Ocha sebagai kepala tim harus rela mengawasi pergerakan para pengedar sabu di barisan terdepan.
Kala itu, Ocha harus menyamar dengan cara tiarap di pasir pantai di balik semak-semak.
Ocha hanya memakai baju lengan pendek dan kakipun hanya beralaskan sandal.
Dia harus rela mengalami gatal-gatal pada kulitnya. Jarak lokasi antara tempat tiarap Ocha dan para pengedar sabu pun hanya 30 meter.
Hal itu membuat Ocha tak leluasa dalam bergerak.
"Posisi saya pas 30 meter dari posisi tersangka. Saya mengendap. Karena posisi saya sedekat itu, saya enggak bisa bergerak semaunya saya karena kalau gerak itu akan terlihat oleh tersangka," katanya.
Bahkan, Ocha harus rela buang air kecil dengan bermodalkan satu botol minuman kemasan. Ocha mendeskripsikan suasana malam kala itu cukup dingin, sepi, dan hanya diterangi cahaya bulan.
"Saya orangnya enggak tahan dingin, malam itu memang dingin banget. Kalau dingin, saya selalu ingin buang air kecil."
"Mau enggak mau karena posisi saya tidur di situ, saya melangkah satu langkah pelan-pelan ke samping dan buang air kecil. Kemudian balik tiarap lagi," katanya.
Setelah tiarap selama kurang lebih 6 jam, Ocha bersama anggotanya pun langsung mengamankan para pengedar narkoba itu.
Selama tiarap di pasir, Ocha aktif menyampaikan gerak gerik WNA asal Taiwan itu kepada pimpinannya hingga anggotanya langsung mengamankan tersangka setelah transaksi narkoba dilakukan.
"Saya melaporkan apapun gerak gerik mereka. Kita sudah memasang strategi, jadi saat mereka sudah melakukan pengangkutan narkoba, saya langsung melaporkan. Mobil anggota pun mengejar dan mengamankan tersangka dan barang buktinya," ujar Ocha.
Atas keberhasilannya dalam mengungkap penyelundupan 1 ton sabu itu, Ocha mendapatkan penghargaan berupa pin emas dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judulĀ Mengenal Kompol Ocha, Polwan Berprestasi Pengungkap Penyelundupan Sabu Internasional