News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Mabes Polri: Tak Ada Keterkaitan Antara Serangan di Yahukimo dengan Kerusuhan di Papua

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SPN Jayapura membersihkan puing-piluing sisa kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Sabtu (31/8/2019). Sejumlah bangunan dan kendaraan rusak terbakar saat unjuk rasa warga Papua pada hari Kamis (29/8/2019). TRIBUNNEWS/HO/BANJIR AMBARITA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengatakan serangan terhadap penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua tidak terkait dengan kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat.

"Dari hasil laporan yang saya dapat, belum ada keterkaitannya (serangan di Yahukimo dengan rusuh di Papua). Memang itu pendulangan emas ilegal itu sudah cukup lama. Itu kan ada beberapa kabupaten ya, di Asmat, Yahukimo," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Baca: Elza Syarief Suruh Hotman Paris Belajar soal Penayangan Kekerasan, Ini Jawaban Tegas Hotman

Ia juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya hingga saat ini masih belum menemukan jenazah lima penambang emas yang diduga meninggal akibat penyerangan di Kabupaten Yahukimo, Papua.

"Untuk beberapa yang diduga informasi awal adanya korban meninggal dunia sampai sekarang belum ditemukan jenazahnya," ucapnya.

Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad yang dipimpin oleh Wadanpos Toray, Sertu Sibarani beserta enam anggota melaksanakan karya bakti membantu warga berupa pengecoran jalan yang berada di RT 3 Kampung Toray, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Selasa (3/9/2019). (Puspen TNI) (Puspen TNI/Puspen TNI)

Ia menyebut kepolisian setempat telah menyambangi titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jenazah para korban.

Akan tetapi, perjalanan yang menempuh waktu hingga 8 hari itu tak membuahkan hasil. Pasalnya tidak ditemukan satu pun jenazah penambang emas.

"Jadi ketika ditemukan titik koordinatnya, yang perjalanannya 8 hari menuju ke situ, ya sudah nggak ada lagi (jenazahnya)," imbuhnya.

Ratusan anggota Brimob Polda Maluku hendak dikirim ke Manokwari untuk membantu pengamanan pasca kerusuhan, Jumat (23/8/2019). Tribun Timur/Fahrizal Syam (Tribun Timur/Fahrizal Syam)

Oleh karenanya, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut kini pihaknya fokus melakukan evakuasi kepada para penambang yang selamat dari serangan tersebut.

"Makanya fokus aparat TNI-Polri yang ada di sana mengevakuasi warga, baik yang ada di hutan maupun yang luka-luka," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini