Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui mekanisme voting, Komisi III DPR RI menetapkan Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.
Lantas bagaimana respon Presiden Jokowi? Terlebih selama mengikuti proses seleksi calon pimpinan (Capim) KPK, nama Firli selalu mengundang kontra terlebih dari internal KPK.
"Pak tadi malam DPR sudah menentukan lima pimpinan KPK yang baru. Ketuanya Firli Bahuri, bagaimana tanggapannya pak? ," tanya awak media.
Merespon itu, orang nomor satu di Republik ini hanya menjawab singkat. Menurutnya itu adalah kewenangan dari DPR.
Baca: Rafly Dangdut Academy 4 dan Ega Noviantika DA2 Putuskan Nikah Muda, Intip Foto-foto Pertunangannya
Baca: Temui JK, MUI Lapor Progres Perkembangan Rumah Sakit di Palestina
Baca: Kendor Usai Melahirkan? Ini Trik Agar Miss V Agar Kembali Seperti Remaja, Ranjang Pun Kembali Hangat
"Itu sudah lolos panitia seleksi (Pansel) KPK, prosedur semua ada di kewenangan DPR," kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (13/9/2019).
Seperti diketahui rangkaian Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper tes) 10 Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) telah rampung, pada Kamis malam, (12/9/2019).
Usai uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III menskor rapat selama 20 menit. Rapat kemudian dilanjutkan pada pukul 23.50 Wib dengan diawali pembacaan daftar kehadiran anggota Komisi III.
Penentuan Calon Pimpinan KPK terpilih ditentukan melalui voting oleh 56 anggota Komisi III yang hadir. Masing masing anggota Komisi III akan memilih 5 dari 10 calon pimpinan.
Adapun 5 Capim yang terpilih menjadi komisioner KPK yakni:
1.Alexander Marwata – (Komisioner KPK) 53 suara
2. Firli Bahuri – (Anggota Polri) 56 suara
3. Lili Pintauli Siregar – (Advokat) 44 suara
4. Nawawi Pomolango – (Hakim) 50 suara
5. Nurul Ghufron – (Dosen) 51 suara
"Jadi berdasarkan hasil voting bisa disepakati ya," ujar Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin .
Adapun hasil seluruh voting Capim KPK yakni:
1.Alexander Marwata – (Komisioner KPK) 53 suara
2. Firli Bahuri – (Anggota Polri) 56
3. I Nyoman Wara – (Auditor BPK) 0
4. Johanis Tanak – (Jaksa) 0
5. Lili Pintauli Siregar – (Advokat) 44 suara
6. Luthfi Jayadi Kurniawan – (Dosen) 7
7. Nawawi Pomolango – (Hakim) 50
8. Nurul Ghufron – (Dosen) 51
9. Roby Arya – (PNS Sekretaris Kabinet) 0
10. Sigit Danang Joyo – (PNS) 19