News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imbas Karhutla Muncul, Bayi Meninggal hingga Wujud Mengenaskan Orangutan, Lemas Tertancap Peluru

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan memadamkan api yang masih menyala di lokasi kebakaran lahan gambut di Desa Giri Purwa, Petung, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2019). Meskipun sudah sembilan hari ditangani, namun api di beberapa titik di lokasi seluas 110 hektar ini menyala kembali. Tribun Kaltim/Fachmi Rachman

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan alias Karhuta yang melanda disejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan telah menimbulkan dampaknya.

Terbaru, seorang bayi meinggal dunia diduga karena sesak nafas akibat Karhutla.

Ditemukan juga orangutan dalam wujud mengenaskan di tengah kobaran api karhutla.

Baca: Hujan Sudah Turun di Dumai, BPPT: Penanganan Karhutla Harus Sistemik

Tribunnews.com merangkum dari berbagai sumber berbagai fakta terbaru dampak akibat Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

1. Bayi Meninggal

Dikutip dari TribunPekanbaru.com, seorang bayi berusia tiga hari meninggal dunia diduga akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

Bayi malang tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Syafira Pekanbaru.

Menurut ayah bayi, Evan Zebdrato anaknya sempat mengalami sesak napas, batuk-batuk dan demam tinggi.

Pemandangan Kota Balikpapan yang tertutup kabut asap terlihat dari perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2019). Kemunculan kabut asap di Kota Balikpapan lebih pekat terlihat pada pagi hari kemudian menghilang di siang hari. Tribun Kaltim/Fachmi Rachman (Tribun Kaltim/Fachmi Rachman)

"Pada hari kedua setelah kelahiran, anak saya mengalami batuk-batuk dan juga sesak napas langsung saya ke bidan dan bidan memberikan obat. Setelah pulang dari bidan tiba-tiba demam tinggi," ujar Evan.

Rabu (18/9/2019) demam bayi yang belum sempat diberi nama ini tidak turun dan bibir bayi mulai menghitam.

"Istri saya terkejut ketika istri saya bilang bibir anak saya menghitam dan panasnya makin tinggi, malam itu juga saya langsung bawa ke RS Syafira, namun dalam perjalanan bayi saya tidak tertolong lagi namun bayi diperiksa dokter RS Syafira," jelas Evan.

Ditambahkan dokter sempat memeriksa bayi dan mengatakan bayi terkena virus akibat asap.

"Rencananya siang nanti sekitar pukul 1 siang akan dikebumikan di Binjai Kecamatan Tenayan Raya," kata Evan.

2. Wujud Orangutan Mengenaskan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini