TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan alias Karhuta yang melanda disejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan telah menimbulkan dampaknya.
Terbaru, seorang bayi meinggal dunia diduga karena sesak nafas akibat Karhutla.
Ditemukan juga orangutan dalam wujud mengenaskan di tengah kobaran api karhutla.
Baca: Hujan Sudah Turun di Dumai, BPPT: Penanganan Karhutla Harus Sistemik
Tribunnews.com merangkum dari berbagai sumber berbagai fakta terbaru dampak akibat Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.
1. Bayi Meninggal
Dikutip dari TribunPekanbaru.com, seorang bayi berusia tiga hari meninggal dunia diduga akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Bayi malang tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Syafira Pekanbaru.
Menurut ayah bayi, Evan Zebdrato anaknya sempat mengalami sesak napas, batuk-batuk dan demam tinggi.
"Pada hari kedua setelah kelahiran, anak saya mengalami batuk-batuk dan juga sesak napas langsung saya ke bidan dan bidan memberikan obat. Setelah pulang dari bidan tiba-tiba demam tinggi," ujar Evan.
Rabu (18/9/2019) demam bayi yang belum sempat diberi nama ini tidak turun dan bibir bayi mulai menghitam.
"Istri saya terkejut ketika istri saya bilang bibir anak saya menghitam dan panasnya makin tinggi, malam itu juga saya langsung bawa ke RS Syafira, namun dalam perjalanan bayi saya tidak tertolong lagi namun bayi diperiksa dokter RS Syafira," jelas Evan.
Ditambahkan dokter sempat memeriksa bayi dan mengatakan bayi terkena virus akibat asap.
"Rencananya siang nanti sekitar pukul 1 siang akan dikebumikan di Binjai Kecamatan Tenayan Raya," kata Evan.
2. Wujud Orangutan Mengenaskan