TRIBUNNEWS.COMĀ - Universitas Djuanda Bogor mengelar International Conference of Current Issues in Educations, Economics, Social Science and Humanities (ICIESH).
Bekerja sama dengan Research Synergy Foundation, kegiatan ini merupakan acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini berupaya mendorong para peneliti di lingkungan kampus agar mampu melahirkan karya ilmiah bermutu dan berdampak positif bagi masyarakat.
Rektor Universitas Djuanda (UNIDA) Dede Kardaya berharap penyelenggaraan ICIESH dapat memberikan dampak postif bagi para peneliti dalam kesiapan sistem pendidikan untuk menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0.
Baca: Bea Cukai Malang Amankan Kerugian Negara 4,2 Miliar Rupiah
Baca: Viral Video Tiga Tindakan Represif Polisi pada Demonstran, di Jakarta hingga Makassar
Baca: Tak Ingin Zina dan LGBT Dibiarkan, Mak Militan Sumsel Geruduk Gedung DPRD Sumsel, Tolak RUU PKS
"ini merupakan salah satu wujud komitmen Universitas Djuanda dalam mencapai visi menjadi Universitas Riset yang diakui dunia dan menyatu dalam tauhid," ujar Dede melalui siaran pers, Rabu (25/9).
Dede mengatakan, tujuan akhir konferensi ini yakni untuk memperkaya budaya penelitian di lingkungan Universitas Djuanda dan seluruh insan akademik di dunia, sekaligus mengikuti perkembangan terbaru dalam penelitian.
Acara akademik ini juga diharapkan menjadi sarana untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan para peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai belahan dunia.
Sementara itu, pendiri Research Synergy Foundation Hendrati Dwi Mulyaningsih mengatakan, tujuan dari konferensi ini adalah untuk meningkatkan publikasi international bagi para peneliti Indonesia pada umumnya dan UNIDA pada khususnya.
Menurutnya, di Indonesia saat ini masih minim ekosistem riset yang baik bagi para peneliti di Indonesia dan global. Untuk itu acara seperti ini diyakini akan memberi dampak positif bagi para peneliti.
"Maka kita hadir untuk menjawab kebutuhan dan tantangan riset secara global," ujarnya.
Dalam konferensi internasional ini, sejumlah narasumber berkualitas dihadirkan di antaranya Profesor Atwi Suparman dari Universitas Terbuka, Ahli manajemen dan technopreneurship dari Universitas Teknikal Malaysia Ahmad Rozelan, serta Profesor Mary Anne yang merupakan Associate Professor in Curriculum, Teaching and Learning. National Institute of Education dari Nanyang Technological University, Singapura.
Melalui konferensi internasional ini juga akan menghasilkan luaran berupa artikel yang di publikasikan di beberapa jurnal international terindeks Scopus/WOS, DOAJ, EBSCO, Google Scholar dan indeks lainnya sesuai rekomendasi dari saintifik komite.
Selain konferensi ini, akan ada kegiatan positif lainnya di UNIDA yakni seminar nasional penelitian dan pengabdian, tiga seminar internasional, di antaranya 2nd ICIESH yang sedang berlangsung, 3rd ICSS, dan 3rd ICAS yang akan diselenggarakan pada 14-15 Oktober 2019 di Ho Chi Minh, Vietnam.