News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi

Cak Imin Ibaratkan Gerindra Seperti Makmum Masbuq, Apa Artinya?

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) memberi salam didampingi Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan maksud pernyataan sang ketua umum Abdul Muhaimin Iskandar yang menyatakan Gerindra diibaratkan sebagai makmum masbuq.

Jazilul mengatakan, makmum masbuq merupakan jemaah yang datang belakangan saat hendak menunaikan salat berjemaah.

Seperti Gerindra, jika nantinya gabung koalisi pemerintah maka partai berlambang burung garuda ini merupakan gerbong yang tidak ikut rangkaian dari awal.

"Istilah makmum masbuq itu jemaah yang datangnya belakangan. Kalau datang belakangan, masak duduknya di depan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Baca: Safari Politik Prabowo Berlanjut, Sore Ini Bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

Baca: Koordinator Eks Relawan Capres 02: Respon Titiek Soeharto setelah Prabowo Merapat ke Pemerintahan

Selain itu, menurut penafsirannya, makmum masbuq harus ditanyakan komitmennya terlebih dahulu jika ingin melakukan sesuatu yang tidak dikerjakan dari awal.

Dalam hal ini, Partai Gerindra harus berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Jokowi jika nanti gabung koalisi pemerintah.

Karena Gerindra bukan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu.

"Kedua kalau makmum masbuq itu mengulang sesuatu yang tidak dikerjakan oleh yang dia terlambat, diulang, ditanya komitmennya dulu," ujarnya.

Kendati demikian, Wakil Ketua MPR ini menyerahkan keputusan gabung atau tidaknya Gerindra dalam pemerintah kepada Presiden Jokowi.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Namun, ia mengingatkan, secara etika seharusnya lebih didahulukan partai yang mendukung dari awal.

"Mana makmum yang sudah datang duluan. Kalau di kita yang datang duluan baris pertama itu dapat unta. Kalau dianalogikan dengan makmum masbuq ya seperti itu. Yang datang belakangan ya dapat jatah belakangan," kata Jazilul.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar tak mempermasalahkan jika nantinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan mengajak Gerindra dalam gerbong kabinet pemerintahan.

Hal itu diungkapkannya usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Iyalah, enggak apa-apa (Gerindra gabung koalisi pemerintah)," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019) malam.

Cak Imin juga tak khawatir apabila nantinya jatah kursi menteri berkurang karena Gerindra gabung koalisi.

Ia mengibaratkannya seperti salat berjamaah, Gerindra disebut Cak Imin sebagai makmum masbuq karena tak ikut rangkaian dari awal.

"Istilah kalau salat itu ada imam, ada makmum. Nah makmum yang datangnya belakang namanya makmum masbuq," kata Cak Imin.

Kendati demikian, Cak Imin memastikan Prabowo siap menjadi partner yang bersinergi dengan pemerintah, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan.

"Pak Prabowo menyampaikan tadi bahwa beliau siap menopang, mendukung menyukseskan pemerintahan baik di dalam kabinet maupun di luar kabinet. Tapi intinya juga yang penting sekarang persatuan kebersamaan sinergi untuk suksesnya pembangunan," ucapnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini