TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Fadjroel Rachman atau yang dikenal sebagai Fadjroel Rachman merupakan seorang peneliti, penulis, pengamat politik dan aktivis mahasiswa tahun 1980-an.
Muhammad Fadjroel Rachman lahir Banjarmasin pada 17 Januari 1964.
Fadjroel Rachman merupakan lulusan S1 Jurusan Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah itu, Fadjroel Rachman mengambil program Pascasarjana dan Doktor di Universitas Indonesia.
Pada 1987-1989, Fadjroel Rachman bersama dengan aktivis mahasiswa lainnya melakukan advokasi untuk petani kacapiring dan badega.
Pada masa pemerintahan Soeharto, Fadjroel Rachman pernah ditunjuk menjadi komandan lapangan dalam aksi long march sejauah 60 km dari kampus ITB menuju Cicalengka.
Selain itu, Fadjroel Rachman bersama teman-temannya juga pernah menolak kedatangan Rudini yang saat itu merupakan Menteri dalam Negeri.
Atas perbuatannya ini, Fadjroel Rachman dan lima orang temannya ditangkap dan ditahan di Bakorstranasda selama satu tahun sebelum akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.
Fadjroel Rachman juga terlibat Gerakan Lima Agustus ITB (1989) yang menuntut penurunan Soeharto.
Pada 1998, Fadjroel Rachman yang saat itu berstatus sebagai anggota Presidium Forum Wacana UI, bersama ribuan mahasiswa kembali mengajukan tuntutan agar Soeharto turun dari dari kursi presiden. (1)