"Itu formulasi yang terakhir, ndak tahu kalau berubah lagi," kata sumber ini.
Sumber lain Tribunnews.com di PDI Perjuangan juga mengatakan formasi menteri yang berasal dari partai politik adalah 6-3-3-3-1.
Perinciannya, PDIP mendapat 6 kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB masing-masing mendapat 3 kursi menteri.
Sedangkan PPP mendapat 1 kursi.
"Namun dengan bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintah, kemungkinan formasi susunan kabinet akan berubah menjadi seperti itu, 5-3-3-1-1," ujarnya.
"Jadi jatahnya PDIP jadi berkurang dari 6 menjadi 5," jelasnya.
Ia menambahkan, formasi kabinet dari parpol masih memungkinkan berubah.
"Masih tarik-tarikan terus. Masih mungkin berubah sampai pengumumnan kabinet diberikan presiden," ucapnya.
Nama-nama calon menteri dari PDIP antara lain Yasonna Hamonangan Laoly, Tjahjo Kumolo, dan Pramono Anung.
Kemudian anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Juliari Peter Batubara, dan seorang lainnya yang belum disebut namanya.
Adapun calon menteri dari Nasdem adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Laiskodat akan menduduki Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mantan Gubernur Sulsel Yasin Limpo akan menduduki Menteri Pertanian, dan Bupati Bojonegoro (Jawa Timur) dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) Suyoto MSi.
Baca: Jelang Pengumuman Nama-nama Menteri, Mahfud MD Orang Pertama yang Tiba di Istana Pagi Tadi
Baca: Jelang Pengumuman Menteri, Inilah Nama-nama Menteri di Kabinet Kerja I
Sama seperti Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun akan mendapat 3 kursi.
Kendati mendapat kursi hanya tiga, beberapa nama politisi PKB telah disodorkan kepada Presiden Jokowi untuk dipilih menjadi pembantunya.
Nama-nama kader PKB tersebut adalah Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan petahana), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (petahana) Eko Putro Sandjojo (Menteri, Daniel Johan (Wasekjen PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal (Ketua DPP PKB), Ida Fauziah (politisi PKB/mantan Cawagub Jateng), Wakil Sekretaris Dewan Majelis Syuro PKB Maman Imanulhaq, dan Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana.