Trenggono juga merintis bisnis di perusahaan PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur.
Di tahun 2014, Trenggono menjadi Presiden Direktur PR SKP yang membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur.
Kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi berupa menara telekomunikasi atau BTS.
Perusahaan Trenggono juga dikenal sebagai penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Mas Treng, sapaan akrabnya, dikabarkan merintis kariernya dari bawah.
Hal ini senada yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Kehormata PAN, Drajad Wibowo.
"Ia bukan tipe pelaku usaha yang nyantol ke atas. Dia pelopor di industri tower," katanya kepada Tribun Jakarta, pada Senin (3/11/2014).
Sebelum memutuskan untuk membangun bisnis telekomunikasi, Trenggono pernah bekerja di PT Astra International Tbk.
Saat itu, perusahaan tersebut datang ke ITB untuk mencari karyawan yang potensial.
Trenggono pun akhirnya berhasil lolos dan diterima program Astra Basic Training.
Baca: Sosok Anak Hary Tanoe yang ke Istana, Gagal Duduk di Senayan Kini Jadi Wakil Wishnutama
Baca: Potret Angela Tanoesoedibjo, Calon Wakil Menteri Anak Konglomerat Bos MNC TV Hadir di Istana
Pada tahun 1988, Wahyu Sakti Trenggono resmi bergabung bersama Astra dengan status sebagai mahasiswa semester akhir ITB.
Bekerja di Astra membuat Trenggono memperoleh berbagai hal dan kesempatan termasuk berelasi dengan lembaga konsultan dunia.
Setelah 11 tahun berkarier, Trenggono akhirnya memutuskan untuk mundur dari Astra dengan jabaran Senior General Manager atau setingkat direktur anak usaha Astra.
Wahyu Sakti Trenggono akhirnya memilih untuk mengembangkan bisnisnya.