Ia berharap ibu kota baru akan menjadi kota bisnis yang membuka lapangan kerja yang berkelas dengan sumber daya manusia dan sistem yang terbaik.
"Artinya pindah tempat tapi pindah sistem, pindah budaya, pindah budaya kerja, dan pindah pola pikir. Ini yang kita harapkan. Sekali lagi jangan hanya pindah tempat namun pindah sistem," harap Jokowi.
Baca: Pakar Hukum: Artidjo Alkostar dan Busyro Muqoddas Layak Dipilih Jokowi Jadi Dewan Pengawas KPK
Masih mengutip Kompas.com, Rabu (6/11/2019), tidak hanya itu, Jokowi juga ingin ibu kota baru mampu menyediakan pelayanan berkualitas kelas dunia, minimal layanan pendidikan dan kesehatan yang mendukung tumbuh kembang SDM unggul.
Dia pun ingin masyarakatnya toleran, penuh budaya gotong royong, maju, dan menggunakan transportasi publik dengan harga yang terjangkau.
Rencananya, pemindahan ibu kota mulai dilakukan pada 2020. Di akhir November 2019, tiga gagasan besar desain ibu kota baru akan ditentukan.
Kemudian akan ditinjau ulang dan didetailkan ke arah yang lebih mikro sehingga terpilih satu gagasan besar.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin/Fika Nurul Ulya)