TRIBUNNEWS.COM - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dicetuskan oleh beberapa tokoh, di antaranya mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah hingga Anis Matta.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar juga merapat ke Partai Gelora.
Merapatnya Deddy terlihat sejak ia melayangkan surat pengunduran diri ke Partai Demokrat, beberapa waktu yang lalu.
"Sudah (mundur), sudah ditulis suratnya, sudah dikirim beberapa hari lalu," kata Deddy saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).
Deddy membeberkan salah satu alasannya keluar dari Partai Demokrat adalah karena akan ikut berkontribusi di Partai Gelora.
Adapun, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya tak mempermasalahkan keputusan Deddy untuk mengundurkan diri dari partai.
Ferdinand mengatakan, para pengurus partai mengucapkan terima kasih kepada Deddy yang selama ini telah berkonstribusi untuk Demokrat.
"Kami tetap mengucapkan terima kasih kepada Deddy Mizwar pernah berada di Partai Demokrat dan sekecil apapun pengabdiannya," ujar Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2019).
"Namun kami tegaskan, Partai Demokrat tidak merasa terganggu sama sekali dan tidak merasa kehilangan," lanjut dia.
Tak lama seusai dikabarkan mundur, Deddy rupanya tak lantas berhenti dari dunia politik. Pada Sabtu (9/11/2019), Deddy terlihat ikut menghadiri acara konsolidasi dan penandatanganan akta pendirian Partai Gelora di Hotel Park Regis Arion, Jakarta Selatan.
Berbeda dari dua pendiri Partai Gelora Fahri Hamzah dan Anis Matta, Deddy datang pada sore hari, yaitu tepat pada sesi penandatanganan akta pendirian partai.
Lantas, bagaimana peran Deddy dalam terbentuknya Partai Gelora?
Pencetus Partai Gelora
Inisiator Partai Gelora sekaligus mantan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, mantan kader Partai Demokrat itu merupakan salah satu pencetus Partai Gelora.