Marwan menganggap jika Ahok menjadi pimpinan BUMN, dikhawatirkan para bawahannya nanti juga akan tertular budaya korupsi.
"Kalau Ahok diduga belepotan berbagai kasus korupsi, saya duga justru banyak orang yang lebih terkontaminasi atau bahkan ada dugaan melanggengkan mafia yang ada," tuturnya.
Marwan menegaskan bahwa mendukung Ahok sebagai pimpinan BUMN adalah hal yang salah.
"Kami imbau yang mendukung Ahok agar hatinya terbuka, karena ada tanggung jawab sosial," imbaunya.
"Sikap mendukung Ahok (secara) membabi buta itu salah."
Senada dengan Marwan, Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli juga tak setuju Ahok menjadi pimpinan BUMN.
Rizal Ramli menegaskan rekam jejak Ahok tidak mulus dalam kariernya.
Berikut video lengkapnya:
Komentar Stafsus BUMN Arya Sinulingga
Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga angkat bicara terkait penolakan Ahok menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
Diketahui, kabar terpilihnya Ahok untuk memimpin satu perusahaan BUMN menimbulkan penolakan, di antaranya dari serikat pekerja Pertamina.
Arya menganggap penolakan Ahok sebagai bentuk rasa khawatir kepada Ahok yang nantinya akan membersihkan birokrasi seperti saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dilansir KOMPASTV, Minggu (17/10/2019), Arya menegaskan bahwa BUMN harusnya menjadi perusahaan yang dijalankan atas dasar profesionalitas dan tak mengaitkan perkara lainnya.
"BUMN kalau kita lihat adalah tempat yang memang lepas daripada itu gitu, fokus kepada profesionalitas," ujar Arya.