News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Masuk BUMN

Fahri Hamzah Kritisi Menteri BUMN: Kerja Senyap Bikin Untung, Jangan Dipolitisasi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah turut berkomentar terkait rencana bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tanggapan tersebut disampaikan Fahri Hamzah dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews, Rabu (20/11/2019).

Fahri Hamzah mengungkapkan jika yang menjadi sorotan itu seharusnya ide dan strategi bukan mengenai orang yang akan menempati jabatan di BUMN.

"Jangan bahas orang per orang, yang kita bahas itu adalah ide, pikiran dan strategi," tutur Fahri Hamzah.

"Jadi kalau kita membahas orang, kita kehilangan radar, kehilangan kompas, padahal kompas kita adalah negara hukum," tambahnya.

Menurut Fahri Hamzah pembahasan seharusnya mengenai orang per orang yang disesuaikan dengan strategi.

"Sudah itu saja, orang per orang disesuaikan dengan strategi," jelas Gahri Hamzah.

Fahri Hamzah kemudian melontarkan kritik untuk Menteri BUMN Erick Thohir.

Fahri Hamzah menyoroti soal pengangkatan pejabat BUMN dilakukan dengan memunculkan sosok 'orang' bukan terkait dengan ide dan strategi.

"Nah cuma begini, ada kritik terhadap Menteri BUMN ini, cara menteri BUMN ini memamerkan orang yang akan dipanggil yang akan menjabat segala macam, dia memulai dengan orang tapi dia tidak memulai dengan ide dan strategi. Itu yang salah," terang Fahri Hamzah.

Menurut Fahri Hamzah akhirnya yang terjadi orang membahas orang.

Sehingga ide dan strategi untuk membesarkan BUMN menjadi tidak tampak.

"Sehingga kemudian orang membahas orang, kita membahas orang ini nggak ada habisnya,"

"Apalagi orang kaya BTP yang memang kontroversial tapi ide dan strategi membesarkan BUMN akhirnya tidak terungkap, itu menurut saya harus dikoreksi jangan Menteri BUMN kaya mau merekrut anggota kabinet, dipanggil satu-satu, nanti disuruh pakai baju batik dan sebagainya itu urusannya apa coba?" jelas Fahri Hamzah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini