News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Guru Nasional

Jelang Hari Guru Nasional, Kasus Kriminal Masih 'Bayangi' Guru, Penganiayaan juga Perbuatan Asusila

Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Rahmah juga masih mengaku ada yang sakit bagian kepala sehingga belum mampu ke sekolah.

Kalaupun ke sekolah, kata Rahmah dia harus ditemani karena trauma dan khawatir terhadap wali murid yang menganiayanya.

Rahmah, guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum wali murid di sekolah itu. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Dilansir dari Serambinews.com, Rahmah menyebut peristiwa tersebut terjadi tepat di depan pintu gerbang sekolah.

Dirinya mengakui dianiaya, ditampar hingga jilbabnya ikut tersingkap oleh oknum wali murid berinisial SH alias MP.

Wali murid tersebut juga mencubitnya hingga membiru.

Sayangnya, warga yang menyaksikan tidak ada yang melerai hingga Rahmah mengalami memar.

Rahmah mengaku telah melaporkan ke Mapolsek Sultan Daulat atas penganiayaan yang menimpanya dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.

”Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma, saya masih shock, anak saya takut,” ujar Rahmah.

Ramah telah di masuk pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada Kamis (21/11/2019) lalu.

Di kepolisian sempat ada upaya mediasi namun pelaku dikabarkan tidak mau menghadiri panggilan polisi.

Karena itu, Rahmah berharap kasus yang menimpanya ini dapat diproses hukum secara tuntas agar tidak ada lagi kejadian serupa menimpa guru lain di manapun.

4. Kasus Penusukan Siswa Terhadap Guru, Karena Cinta Terpendam

Kasus penusukan yang dilakukan oleh CB (16), murid sekolah SMA di Lendah, Kulon Progo terhadap gurunya sendiri, WP (34) di Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, pada Rabu (20/11/2019) malam, terus berlanjut.

Sejumlah fakta ditemukan di antaranya di handphone pelaku ternyata ditemukan dua foto korban.

"Pelaku itu menyimpan foto korban. Ada dua foto yang ditemukan di handphone miliknya," kata Kanit PPA Polres Bantul, Aipda Musthafa Kamal, ditemui di Mapolres Bantul, Jumat (22/11/2019).

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Musthafa menceritakan, pelaku diduga nekat datang ke rumah korban karena menyimpan rasa kagum terhadap korban yang tidak lain merupakan gurunya di sekolah.

Menurut dia, pelaku menaruh rasa kagum terhadap korban sejak duduk di kelas X.

Saat ini CB tercatat sebagai siswa kelas XI.

Namun cintanya tersebut tidak pernah diungkapkan.

Sebelum melancarkan aksi, pelaku diketahui sempat makan di angkringan di sekitar bundaran Srandakan, mencoba untuk mengurungkan niat, namun tidak bisa.

5. Seorang Guru di Bali ajak siswanya lakukan hubungan intim bertiga

Guru SMK di Buleleng, Bali bersama selingkuhannya nekat mengajak seorang siswinya berinisial V untuk threesome atau berhubungan badan bertiga.

Kedua pelaku yakni Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29) dan AA Putu Wartayasa (36) mengaku awalnya hanya bercanda soal berhubungan bertiga itu.

Hingga pada akhirnya, Sri Novi mengungkapkan kepada kekasih gelapnya bahwa ada siswanya yang bisa diajak threesome.

Dikutip dari Tribun Bali, kedua pelaku kini telah menjadi tersangka dan ditahan di Mapolres Buleleng.

Saat ditemui oleh Mapolres Buleleng pada Kamis (7/11/2019), Wartayasa mengaku mulanya hanya bercanda.

Wartayasa yang memiliki hubungan gelap dengan Sri Novi mulanya mengirimkan video porno ke kekasihnya itu.

Video tersebut berisi adegan ranjang threesome atau berhubungan badan bertiga.

Dari candaan Wartayasa itu, Sri Novi berinisiatif untuk mengajak seorang siswinya berhubungan badan bertiga.

Wartayasa mengaku sudah melakukan hubungan gelap dengan Sri Novi selama dua tahun. Padahal ia sendiri sudah berkeluarga.

Atas inisiatifnya, lantas Sri Novi yang mengajar bahasa di sebuah SMK di Buleleng mengajak seorang siswinya.

Mulanya, siswinya yang berinisial V diajak untuk menemani Sri Novi jalan-jalan ke GOR Singaraja, Sabtu (26/10/2019).

Pelaku lantas mengajak V ke indekos Wartayasa di kawasan Jalan Sahadewa, Singaraja dengan imimg-iming dibelikan pulsa dan baju kebaya.

Di indekos itulah, V dipaksa oleh kedua pelaku untuk berhubungan badan bertiga.

Atas kejadian itu, orangtua V melaporkan perbuatan kedua pelaku ke Polres Buleleng.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-timur.com/Ari Maryadi) (Tribun-Video.com/FirdausiRRA)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini