News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Staf Khusus Menteri BUMN Ungkap Pengalaman Rudiantara Akan Dipertimbangkan Jadi Dirut PLN

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). TRIBUN NEWS / DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menjelaskan Rudiantara sebelum jadi Menteri memiliki latar belakang memimpin perusahaan swasta.

Rudiantara juga memiliki pengalaman memimpin perusahaan telekomunikasi.

Arya menjelaskan jika pengalaman yang dimiliki Rudiantara akan menjadi acuan dalam memilih orang yang akan memimpin perusahaan di BUMN.

Selain itu, pengalaman Rudaiantara yang pernah memimpin kemetrian diharapkan mengerti kebijakan yang berhubunga dengan kebijakan publik dan menyangkut masyarakat luas.

"Jadi itu pertimbangan yang kami rasa matang untuk memimpin perusahaan sekelas PLN," katanya.

Menurutnya pengalaman dan kemampuan Rudiantara di profesional menjadi acuan untuk menentukan posisinya di BUMN.

Arya Sinulingga memberikan pernyataan terkait isu mantan Menkominfo, Rudiantara yang akan menjadi Direktur Utama PLN.

Baca: Rizal Ramli Sebut Gabungnya Ahok di BUMN Menambah Kontroversi: Jokowi Cari Masalah Baru

Menurutnya kabar tersebut belum pasti karena surat dari Tim Penilai Akhir (TPA) masih ditangan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Ia juga menambahkan jika Erick Thohir sedang berada di Korea dan surat dari TPA akan dibuka ketika Menteri BUMN sudah sampai di Jakarta.

"Kemarin sudah kami sampaikan ya, karena suratnya belum kami lihat,"

"Kalau suratkan sampainya ke Erick Thohir. Dia masih di luar negri, kita nunggu Erick Thohir turun dari Korea. Sampai Jakarta baru kita lihat suratnya itu," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Senin (25/11/2019).

Arya mengatakan jika suratnya dikirim ke Menteri karena berkaitan dengan posisi strategis di BUMN.

Stafsus BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). (Reza Deni/Tribunnews.com)

Setelah Menteri BUMN melihat surat tersebut, baru bisa diumumkan.

Ketika ditanya mengenai pengusulan nama Rudiantara ke Presiden untuk menjabat Dirut PLN, Arya menolak untuk menjawabnya.

Baca: Fadli Zon Singgung Peran Jokowi soal Ahok Masuk BUMN, Yunarto Wijaya:Prabowo Jadi Menhan Karena Apa?

"Ya kita lihat saja nanti. Kalau beliau jadi pasti nama beliau ada disitu," ungkapnya.

Sebelumnya, Arya Sinulingga menyatakan, ada lima perusahaan BUMN prioritas yang akan dibenahi pada tahap awal kepengurusan BUMN.

Lima perusahaan BUMN tersebut adalah Mandiri, BTN, PLN, Pertamina, dan Inalum.

Ia juga mengatakan Pertamina cukup menjadi perhatian dari Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Jadi tadi habis pertemuan dengan 25 dirut top BUMN. Beliau mengatakan hampir 75 persen pendapatan dari BUMN itu untuk negara hanya berasal dari beberapa BUMN."

"Jadi beliau pasti fokus ke perusahaan yang memang punya kapital besar dan berpengaruh pada bangsa. Perusahaan itu akan menjadi prioritas beliau," uajrnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Selasa (19/11/2019).

Menteri BUMN, Erick Thohir, melakukan perombakan besar-besaran di instansinya. Bagaimana nasib tujuh deputi yang dicopot? (KOMPAS.com / RAKHMAT NUR HAKIM)

Arya mengatakan, ada beberapa yang memang akan bisa memperbaiki kinerjanya dan ada beberapa yang akan dibenahi direksi dan komisaris.

Baca: Arya Sinulingga Beberkan Ahok dan Chandra Hamzah akan Pimpin BUMN yang Menyangkut Hajat Banyak Orang

Ia membenarkan jika di BUMN akan ada beberapa pergantian direksi dan komisaris, tapi dilakukan secara bertahap.

"Kalau BUMN betul akan beberpa pergantian, kita akan evaluasi bertahap. Tapi kan nggak mungkin dalam tempo sebulan selesai. Jadi akan ada prioritas utama," ungkapnya.

Pertamina termasuk perusahaan besar di BUMN dan akan menjadi perusahaan prioritas. 

"Kalau di Pertamina perombakannya terbatas, tapi diyakini akan memperbaiki kinerja Pertamina," kata Staf Khusus Menteri BUMN ini.  (*)

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini