TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Gerakan Indoensia Bersih Adhie Massardi memberi tanggapan soal diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Tanggapan tersebut disampaikan oleh Adhie Massardi dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (26/11/2019).
Adhie Massardi menilai bicara soal Ahok dan Pertamina seperti air dan minyak, tidak nyambung.
Adhie Massardi menambahkan, keputusan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengangkat Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina sama saja mencari masalah.
"Langkah Pertamina Erick ini dalam kebijakan publik, menurut saya dia mengangkat Ahok ini mencari masalah," terang Adhie.
Baca: Inilah Tugas Ahok yang Tidak Punya Latar Belakang Migas, Kurangi Impor hingga Berantas Mafia
Baca: Kritik Ahok jadi Petinggi BUMN, Fadli Zon: Orang yang Menimbulkan Kegaduhan
Adhie Massardi menjelaskan bahwa persoalan menjadi gaduh saat Erick Thohir tidak menyampaikan visi Pertamina.
Erick Thohir tidak menjelaskan kepada publik langkah apa yang akan dia lakukan di Pertamina.
Masalah lain yang timbul menurut Adhie Massardi adalah beban yang ditujukan kepada Ahok terlalu berat.
Seperti memberantas mafia migas, dan membereskan manajemen di Pertamina.
"Kemudian yang menjadi masalah ini kan beban Ahok terlalu berat, bahwa dia akan memberantas mafia, akan membereskan manajemen di Pertamina," terang Adhie Massardi.
"Ada beban itulah yang akhirnya menimbulkan masalah," tambahnya.
Menurut Adhie Massardi siapapun tidak dapat membenahi masalah yang ada di Pertamina karena strukturnya yang bermasalah.
"Mengenai masalah yang harus dibenahi di Pertamina, bahwa siapapun tidak akan bisa membenahi BUMN karena strukturnya aja sudah tidak benar," terang Adhie.
"Nah untuk apa sekarang kita membangga-banggakan bahwa Ahok akan bisa menyelesaikan ini dan itu, nah ini kan menjadi lebih tidak masuk akal lagi," tambahnya.