Arya belum dapat memastikan apakah nama-nama tersebut akan resmi masuk ke BUMN.
Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasilnya terlebih dahulu.
"Nanti lihat saja lah bagaimana hasilnya, apakah nama-nama mereka akan ada atau tidak," kata Arya.
Arya menjelaskan, Kementerian BUMN akan melaksanakan evaluasi pada seluruh BUMN secara bertahap.
Untuk saat ini, baru sebagian BUMN yang telah dievaluasi oleh Kementerian BUMN.
"Memang kan belum semua BUMN kita evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya," jelasnya.
Arya menyebutkan, untuk tahap pertama, Kementerian BUMN mengevaluasi lima BUMN.
Diketahui, kelima BUMN tersebut di antaranya yaitu Pertamina, PLN, Inalum, Mandiri, dan BTN.
"Belum semua BUMN kami evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya."
"Tahap pertama, lima BUMN dulu baru berikutnya akan dilakukan tahap semua BUMN," ungkap Arya.
Sementara itu, dilansir Kompas TV, Arya menyampaikan saat ini Kementerian BUMN tengah berupaya mencari komisaris yang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.
Untuk mengoptimalkan peran komisaris di BUMN, Arya menyebutkan, kementeriannya juga akan mencari dari kalangan mantan wakil menteri maupun mantan menteri.
"Kami tuh sampai mencari mungkin mantan wakil menteri, mantan menteri, kita cari orang-orang yang sangat kuat leadership-nya," tutur Arya dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)