News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reuni 212

Soal Reuni 212, Slamet Maarif Merasa Aneh Mendagri Katakan PA 212 Ganggu Stabilitas Politik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif di Gedung DDII, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/11'2018).

TRIBUNNEWS.COM - Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 direncanakan akan digelar Desember 2019 mendatang.

Bersamaan dengan hal tersebut, sebelumnya, santer diwartakan soal pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyinggung soal kelompok 212 saat berbicara tentang stabilitas politik dan pembangunan pasca pilpres.

Lalu, ada pro kontra yang muncul seusai Tito Karnavian mengatakan terkait kelompok 212 yang dihubungkan dengan stabilitas politik.

Menurut Tito, politik Indonesia stabil sejak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bergabung di pemerintahan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, sebelumnya saat berkunjung ke Malaysia, tokoh malaysia menyebut politik Indonesia stabil.

"Apapun juga, politik kan tidak miss, tapi dari pandangan Malaysia kemarin ketemu banyak tokoh di sana, menganggap politik Indonesia itu stabil sekarang," ujar Tito dalam sambutannya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Mantan Kapolri itu menilai stabilnya politik di Indonesia setelah kubu Jokowi dan kubu Prabowo di Pemilihan Presiden lalu itu bergabung.

Tito Karnavian mengaku saat ini tinggal urusannya dengan 212.

"Terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja," jelas Tito.

Tanggapan Slamet Maarif

Adanya hal tersebut, Ketua PA 212 Slamet Maarif merasa aneh terhadap pernyataan Mendagri Tito Karnavian.

Terkait hal tersebut, Slamet Maarif menegaskan tidak ada urusan lagi pasca pilpres selesai.

Slamet juga mengatakan, kelompok 212 kini telah kembali ke gerakan moral untuk melawan penista agama, dan tetap berjuang untuk menegakkan keadilan di Indonesia.

"Justru pernyataan Pak Tito itu yang membuat akhirnya kondisi politik jadi tidak stabil lagi. Semua sudah kembali ke garis perjuangan masing-masing," jelasnya.

Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif merasa aneh terhadap pernyataan Mendagri Tito Karnavian. (Kompas TV)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini