TRIBUNNEWS.COM - Ustaz Haikal Hassan selaku panitia Reuni Akbar Presidium Alumni (PA) 212 menanggapi soal absennya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari acara tersebut.
Haikal Hassan juga mengakui bahwa Reuni Akbar 212 yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019) sebenarnya juga bermuatan politik.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Haikal Hassan dalam wawancara 'KABAR SIANG' unggahan kanal YouTube tvOneNews, Senin (2/12/2019).
Pembawa acara Rizky Darmansyah awalnya menyinggung tentang eksistensi PA 212 yang tidak jauh-jauh dari unsur politik.
Ia juga menanyakan tentang komentar Haikal Hassan soal Prabowo yang sudah bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"212 ini kental dengan muatan politis, kalau sebelumnya kita lihat reuni-reuni sebelumnya juga bertepatan dengan Pemilu," ujar Rizky.
"Kalau tahun ini seperti apa, Pak Prabowo sudah ada di dalam kabinet?" tanya Rizky.
Haikal Hassan menanggapi santai soal Prabowo yang sudah bergabung ke kabinet, ia juga menyebut seluruh individu sebenarnya punya unsur politis.
Unsur politis setiap individu itulah yang turut diusung dalam Reuni Akbar 212 setiap tahunnya.
"Tidak ada manusia yang tidak lepas dari urusan politis, bahkan seorang bayi pun yang minum susu juga ada unsur politisnya," ujar Haikal Hassan.
"Jadi itulah yang diusung 212 setiap tahun," sambungnya.
Meski reuni tersebut berunsur politis, namun Haikal Hassan menegaskan acara itu tak berfokus pada politik saja.
Haikal Hassan menjelaskan misi dari Reuni Akbar 212 yang ingin menunjukkan perbedaan dan persatuan kepada dunia.
"Dan tahun ini pun, kita tidak fokus kepada urusan politis, tetapi fokusnya tetap adalah kita pengin perkenalkan kepada dunia, khususnya kepada Indonesia," terang Haikal Hassan.