"Bahwa perbedaan-perbedaan ini bisa kita satukan dalam satu tempat, dalam satu wadah, dalam satu panggung," sambungnya.
Haikal Hassan juga mengingatkan agar tidak selalu mengaitkan setiap hal kepada persoalan politik.
Dalam wawancara tersebut, Haikal Hassan menanggapi kehadiran beberapa tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Prabowo Subianto disebut turut diundang dalam reuni namun tidak hadir seperti tahun 2018.
Haikal Hassan menegaskan pihaknya sebenarnya sudah mengundang semua tokoh penting.
"Yang diundang, semua tokoh kita undang baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Haikal Hassan.
Namun Haikal Hassan mengakui bahwa acara reuni yang digelar pada hari Senin ini bertepatan dengan jam kerja.
"Dan karena mepetnya waktu, mungkin ada yang terima (undangan) mungkin ada yang tidak terima," kata Haikal Hassan.
"Dan mungkin banyak kesibukan, karena ini adalah hari kerja," imbuhnya.
Meski digelar saat hari kerja, Haikal Hassan menyebut Anies Baswedan sempat meluangkan waktu dan memberi sambutan hingga akhirnya izin untuk meninggalkan tempat.
"Begitu juga Pak Anies Baswedan tadi. Beliau datang sesaat kemudian jam 07.00 tepat, Beliau minta izin (meninggalkan Monas)," terang Haikal Hassan.
Bagi Haikal Hassan, Anies Baswedan sudah cukup mewakili kehadiran pemerintah di Reuni Akbar 212 tersebut.
"Karena Beliau sebagai perwakilan dari semuanya, Jakarta, ibu kota, perwakilannya adalah Pak Anies Baswedan," tuturnya.
"Dan dia perwakilan dari pemerintah juga."