TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyita sejumlah barang ilegal di pesawat baru milik maskapai Garuda Indonesia yang berjenis Airbus A330-900.
Namun, ada yang menarik dari sitaan itu, yakni sepeda lipat Brompton yang kini digandrungi oleh masyarakat.
Fungsi sepeda lipat tersebut tidak hanya digunakan buat berolahraga, tetapi kini kerap digunakan untuk pergi kerja.
Terlebih lagi di kota-kota metropolis, seperti Jakarta yang tiap hari selalu mengalami kemacetan, sehingga segelintir orang memilih untuk menggunakan sepeda, terutama sepeda lipat yang begitu praktis dibawa.
Baca: Ucapan Tegas Erick Thohir ke Bos Garuda: Lebih Baik Sebelum Ketahuan Mengundurkan Diri
Baca: Penjelasan Bea Cukai atas Temuan Spare Part Ilegal Harley Davidson di Pesawat Garuda
Untuk sepeda lipat merek Brompton, bila ditelusuri di berbagai marketplace, harganya bervariatif.
Harga terendah sekitar Rp 30 juta, dan termahal mencapai lebih dari Rp 80 juta.
Dikutip dari www.mainsepeda.com, sepeda lipat Brompton awalnya diperuntukkan bagi petinggi di Kerajaan Inggris. Penciptanya adalah Andrew Ritchie. Brompton diproduksi pada tahun 1981 di kota Brentford, Inggris.
Rupanya sepeda lipat tersebut paling diincar di Indonesia karena kualitas serta beratnya yang lumayan ringan.
Dari merek sepeda tersebut, ada tujuh tipe special edition yang diproduksi, yaitu:
Brompton Royal Wedding Edition 2011
Sepeda ini dibuat saat memperingati pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.
Hanya 300 unit sepeda ini dibuat dengan desain warna sake white, dilengkapi dengan S bag bergambar mahkota dan sadel Brooks B17 special copper rail.
Sepeda tersebut ditawarkan pada kisaran Rp 30 juta per unitnya.
Brompton Vic Lee Edition 2012