"Saya melihat dari awal kepemimpinan beliau memang ada hal-hal yang terlihat aneh di kebijakannya," ujarnya.
Lalu Zaenal pun menceritakan contoh kebijakan aneh yang dilakukan Ari Askhara, seperti perombakan jabatan yang tak sesuai aturan.
"Contoh di awal itu dilakukan perombakan jabatan yang tidak sesuai aturan yang diatur sebelumnya, seperti di karyawan darat mereka yang sudah menjabat puluhan tahun itu bisa di rolling secara mudah," tuturnya menjelaskan.
Menurutnya, perombakan jabatan sudah memiliki aturan tersendiri, namun Ari Askhara tidak menerapkannya.
"Harusnya kita punya aturan itu, bagaimana aturan seseorang itu ditempatkan misal di luar negeri maupun di dalam negeri itu ada aturannya."
"Begitu juga di awak kabin, itu (Ari Askhara) begitu mudahnya mereka menggantikan seseorang, menunjuk seseorang untuk menjabat di perusahaan," jelas Zaenal.
Iapun memberikan contoh perombakan jabatan yang tak sesuai bidang keahliannya.
"Contoh teman-teman kami yang tidak tahu tentang persoalan catering, itu ditunjuk ke catering menjadi Vice President (VP) di Associate Customer Service (ACS)," ujar Zaenal.
Menurut Zaenal kebijakan Ari Askhara kerap tidak sesuai.
Ia memisalkan, apa yang diucapkan Ari, itu sudah menjadi aturan.
"Kebijakan itulah yang tidak sesuai dengan peraturan, artinya apa yang diucapkan itu menjadi peraturan, apa yang disebutkan itu menjadi aturan," tutur Zaenal.
Bahkan Zaenal mencontohkan langsung yang terjadi saat ada sharing session internal perusahaan.
"Contohnya pada saat sharing session, teman kami yang usianya sudah 36 tahun kemudian dia meminta kepada pak Ari untuk dilanjutkan menjadi 46 tahun, itu pada hari itu juga jadi 46 tahun," ucap Zaenal.
Zaenal menegaskan gaya memimpin Ari Askhara bisa dibandingkan seperti kerajaan.