"Artinya kan orang-orang seperti ini memimpin gaya-gaya kerajaan, negara, atau perusahaan publik?"
"Itu dari awal sesuatu yang aneh bagi kami," pungkas Zaenal.
Tidak hanya kebijakan aneh saja yang kerapkali diterima, menurut Zaenal ia merasa hak awak kabin untuk berorganisasi diabaikan.
"Kemudian kami juga merasa diabaikannya hak berserikat dan hak berorganisasi kami, sejak 2019 saat kepemimpinan beliau," ujarnya.
Sampai-sampai Zaenal masuk dalam Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) karena diabaikan.
"Pada bulan Juli kami minta untuk perundingan perjanjian kerjasama itu diabaikan sampai saat ini kami masuk ke PHI," ujar Zaenal.
Dalam kasus yang membuat Ari Askhara dipecat, Zaenal mengatakan tidak begitu fokus akan hal itu.
Karena menurutnya ia mengurusi konteks yang berhubungan dengan industrial.
"Kalau untuk kasus itu (penyelundupan harley davidson) saya kurang fokus yah, karena fokus kami tidak kesitu."
"Karena wilayah kompetensi kami adalah terkait dengan kegiatan hubungan industrial," ujarnya saat ditanya mengenai kasus Harley.
Zaenal menegaskan, apapun yang dilakukan oleh pimpinan diluar konteks industrial, IKAGI tidak menyoroti akan hal itu.
"Karena kita sebagai mitra konteksnya hubungan industrial, tapi diluar dari itu bukan bidang kami untuk menyoroti itu."
"Jadi apapun yang dilakukan sepanjang bukan hubungan industrial kami hilang komunikasi akan hal itu, tetapi kalau industrial kami paham," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana)(Kontan.co.id/Titis Nurdiana)